BAGIKAN
Hasil pemindaian dengan micrograph electron dari partikel- partikel coronavirus MERS (NIAD)

Seberapa mematikan dan bagaimana coronavirus bisa menyebar dengan cepat? Kapan gejala akan muncul, dan apakah seorang pasien bisa menyebarkan virus sebelum mereka merasakan gejala infeksi? Para ahli berupaya untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dan juga pertanyaan lainnya, tetapi jawaban yang jelas belum ada ditangan mereka.

Jumlah korban sejauh ini

Hingga hari Rabu ini, tercatat ada 6000 kasus yang telah terkonfirmasi di China, sumber dari wabah virus ini, dengan angka kematian mencapai 132 jiwa.

Virus telah menyebar dari kota Wuhan hingga ke penjuru China daratan dan 15 negara lainnya. Dengan 60 kasus terjadi di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan baru-baru ini ditemukan di Timur Tengah.

Tidak ada kematian karena virus ini terjadi di luar China.

Virus 2019-nCoV, begitu ilmuwan menamakannya, merupakan bagian dari keluarga coronavirus, yang menjadi sumber dari dua epidemi sebelumnya.

Di tahun 2002-2003, terjadi wabah SARS (Severe Respiratory Syndrome) yang dimulai di provinsi Guangdong, China dan menewaskan 774 orang dari 8.096 orang yang terinfeksi. Pada tahun 2012, terjadi wabah MERS (Middle East respiratory Syndrome) yang menewaskan 858 orang dari 2.494 orang yang terinfeksi.



Angka kematian dari SARS dan MERS masing-masing adalah 9,5 dan 34,5 persen, jauh lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru ini, yang dikatakan oleh menteri kesehatan Perancis Agnes Buzyn, “kurang dari lima persen”.

Angka ini mungkin akan menurun, menurut para ahli, karena rasio angka kematian yang dilaporkan terus melebar.

Coronavirus tidak lebih mematikan dibanding dengan SARS dan MERS, tetapi virus ini sangat mudah menular,” kata Buzyn pada sebuah konferensi pers hari Selasa lalu.

Penyakit flu musiman, sebagai perbandingan, membunuh 290.000 hingga 650.000 orang setiap tahun, menurut data dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Di Amerika Serikat, angka kematian dari orang-orang yang terinfeksi virus influenza sekitar 0,13 persen, menurut hasil perhitungan dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC).

Seberapa Menular?

Diperkirakan rasio dari mudahnya coronavirus menyebar dalam rasio reproduksi dasar adalah 1,4 hingga 3,8 orang dapat terinfeksi oleh satu orang pasien, menurut David Fishman, seorang professor dari the university of Toronto.

Menurut ilmuwan China, satu orang pasien rata-rata bisa menyebarkan virus kepada 5,5 orang lainnya.

“Jika angka tersebut terbukti akurat, akan bisa menjelaskan meningkatnya jumlah kasus baru di Hubei dan sekitarnya, dan China akan melalui masa-masa sulit.” Kata Stephen Morrison dari the Center for Strategic and International Studies di Washington.



Tetapi meningkatnya jumlah kasus yang dilaporkan juga berasal dan peningkatan kemampuan rumah sakit untuk mendeteksi infeksi virus ini,” kata Buzyn.

Sementara itu para ilmuwan dari Britain Imperial College, memperkirakan setiap pasien yang terinfeksi coronavirus akan menginfeksi 2,6 orang lainnya – membuatnya lebih menginfeksi dibanding wabah influenza musiman.

Kapan akan tertular?

Pertanyaan ini masih belum bisa dijawab oleh para ahli.

Pada hari Minggu, Ma Xiao Wei, kepala komisi kesehatan nasional China, mengatakan bahwa transmisi coronavirus mungkin terjadi sebelum gejala dimulai, selama masa inkubasi penyakit ini.

Hal yang sama terjadi pada penyakit flu musiman, tetapi tidak pada kasus SARS.

Dan beberapa hipotesis lainnya, masih perlu dievaluasi sebelum dikonfirmasi, kata para ahli.

“Menurut pandangan saya, kesimpulan ini masih terlalu dini, hanya berdasarkan bukti yang ada baru-baru ini, bahwa virus baru ini bisa berpindah sebelum gejala muncul,” kata Mark Woolhouse, professor epidemiologi penyakit infeksi dari the University of Edinburgh.

“Dengan belum tersedianya vaksin ataupun pengobatan untuk penyakit ini harapan utama kami adalah epidemi ini bisa dikontrol dan dilakukan identifikasi untuk  setiap kasus secara cepat dan segera dilakukan tindakan pencegahan penyebaran lebih jauh dengan mengisolasi pasien yang terinfeksi,” dia menambahkan

Penularan antar manusia

Virus ini diperkirakan berasal dari hewan liar, kemungkinan ditularkan dari kelelawar, dan kini menyebar antar manusia.

Hampir seluruh kasus penyebaran virus terjadi di China, tetapi dilaporkan ada beberapa kasus terjadi di Vietnam, Jerman dan Jepang.

“Secara global, virus ini baru menyebar di beberapa wilayah saja, yang terjadi adalah kasus-kasus individual dan penularan sekunder,” kata Morrison. “Resikonya masih rendah untuk negara Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.”

Tetapi situasi ini akan berbeda di bagian lain di dunia.



“Jika terjadi penularan di wilayah Afrika dan wilayah lainnya dengan kapasitas keamanan terhadap penyakit menular yang terbatas, wabah sekunder yang mematikan bisa saja terjadi di luar China,” kata morrison.

Apa saja gejala-gejalanya?

Ilmuwan China melaporkan hari Jumat ini,dilansir oleh The lancet, berdasarkan hasil penelitian dari 41 kasus awal, gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus baru ini mirip dengan SARS.

Seluruh pasien menderita pneumonia, kebanyakan menderita demam, tiga perempat dari mereka mengalami gejala batuk, dan lebih dari setengahnya mengalami kesulitan bernafas.

“Dan ada beberapa perbedaan-perbedaan penting,” kata penulis utama bin Lao.

Sangat penting untuk bisa mengidentifikasi gejala-gejala dari coronavirus, dan ini dirasakan sulit karena gejalanya sangat mirip dengan epidemi flu musiman.

Periode inkubasi

Pada hari Senin lalu, WHO memperkirakan periode inkubasi dari coronavirus adalah dua hingga sepuluh hari. Diantara 34 pasien yang diperiksa oleh para peneliti dari Belanda, periode rata-rata adalah 5,8 hari.

Seorang pria di Vietnam berumur 27 tahun, tertular dari ayahnya, yang baru saja melakukan perjalanan ke Wuhan, gejala muncul setelah tiga hari, menurut laporan yang dipublikasikan dalam the New England Journal of Medicine.



Sebagai tindakan pencegahan, otoritas kesehatan di Perancis dan negara-negara lainnya menentukan periode isolasi selama 14 hari untuk mereka yang pulang dan datang dari wilayah pusat epidemi coronavirus.

Menghindari infeksi

Otoritas kesehatan dan para ilmuwan mengatakan bahwa standar tindakan pencegahan melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus sudah lama diterapkan: cuci tangan secara teratur, menutup mulut ketika batuk, dan diusahakan untuk tidak menyentuh wajah anda.”

Dengan melihat pengalaman, banyaknya pasien yang terinfeksi SARS dan MERS dalam fasilitas-fasilitas kesehatan,” tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi lagi, tim ilmuwan China memperingatkan.