BAGIKAN
(Illusionsindex.org)

Tataplah gambar di bawah ini, dan tetap fokus pada sebuah titik yang berada tepat di tengahnya.

Anda mungkin memperhatikan bahwa dalam sekitar 20-30 detik, warna mulai memudar sampai seluruh gambar tampak seragam, meskipun begitu fokus Anda bergerak sedikit, pola asli akan kembali.

(Illusionsindex.org)

Gambar, yang dibagikan di Twitter oleh David McPhillips dari Primary Eye Care, adalah ilustrasi dari efek Troxler yang menggambarkan bagaimana pengetatan kaku pada elemen tertentu di bidang visual bahkan untuk periode waktu yang singkat dapat menyebabkan gambar diam di sekitarnya menjauh dari titik ini memudar secara bertahap dan menghilang untuk digantikan oleh latar belakang. Ditemukan oleh dokter Swiss, filsuf dan politisi Ignaz Paul Vital Troxler (1780-1866) pada 1804.

Ilusi itu menunjukkan salah satu prinsip umum dalam sistem sensor — bahwa otak kita secara otomatis menyaring rangsangan yang tidak berubah.

(Illusionsindex.org)

Prinsip-prinsip ini sangat membantu, dalam hal evolusi, karena mereka telah memungkinkan kita untuk memfokuskan perhatian kita pada hal-hal yang lebih penting, seperti pemangsa yang berbahaya.

Efek Troxler, juga dikenal sebagai memudar Troxler, terjadi dengan stimulus stasioner, meskipun sangat cepat bertindak dan terlihat dengan gambar yang memiliki kontras rendah antara bagian-bagian yang berbeda, menurut Indeks Ilusi.

Ilusi optik dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori utama, menurut neuropsikolog Inggris Richard Gregory: fisik, fisiologis dan kognitif.

Ilusi fisik disebabkan oleh lingkungan fisik, misalnya, lentur yang jelas dari tongkat yang setengah tenggelam dalam air. Ilusi fisiologis muncul di mata atau jalur visual dan mencakup hal-hal seperti gambar samping — seperti cahaya yang untuk sementara tetap dalam penglihatan seseorang setelah melihat layar ponsel dalam gelap. Ilusi kognitif sementara itu, seperti efek Troxler, disebabkan oleh inferensi tak sadar di otak.