BAGIKAN
(A. El Albani & A. Mazurier / IC2MP / CNRS / Université de Poitiers)

Sebuah fosil berupa jejak kuno yang berusia 2,1 milyar tahun ditemukan oleh para ilmuwan di dalam batuan, menunjukkan perjalanan sekelompok sel tunggal yang bergabung membentuk sejenis organisme multisel serupa siput berlendir yang berjalan melalui lumpur untuk mencari lingkungan yang lebih menguntungkan.

Menurut tim ilmuwan berikut para ahli dari Cardiff University,  penemuan baru ini menjadi bukti tentang mobilitas organisme untuk pertama kalinya di bumi, sehingga mengoreksi penemuan sebelumnya yang telah memperkirakan pergerakan paling awal dari organisme kompleks sekitar 570 juta tahun yang lalu, menimbulkan pertanyaan baru mengenai sejarah kehidupan, menambah catatan perkembangan bentuk kehidupan yang relatif kompleks yang hadir lebih dari satu miliar tahun sebelum kemunculan hewan pada era Neoproterozoikum akhir.

Tersembunyi di dalam deposit batuan serpih di pantai barat Afrika, struktur yang terukir pada sedimen kuno mengungkapkan bahwa fosil-fosil baru itu milik sejenis organisme yang kemungkinan besar menghabiskan sebagian besar waktunya pada perairan beroksigen, dan karenanya sangat bergantung pada oksigen.

(A. El Albani & A. Mazurier / IC2MP / CNRS / Université de Poitiers)

Fosil-fosil tersebut tetap utuh sebagai struktur yang menyerupai tabung berupa lapisan tipis dengan diameter beberapa milimeter yang merambat melalui batu.

Tepat terletak di sebelah struktur tabung ini, terdapat fosil biofilm mikroba yang menurut para peneliti, bertindak sebagai tempat ‘merumput’ bagi organisme multiselulernya.

Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm memerangkap nutrisi untuk pertumbuhan populasi mikroorganisme dan membantu mencegah lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang mengalir.

(A. El Albani & A. Mazurier / IC2MP / CNRS / Université de Poitiers)

Rekan penulis studi ini, Dr Ernest Chi Fru, dari Cardiff University, mengatakan: “Masuk akal jika organisme di balik fenomena ini bergerak mencari nutrisi dan oksigen yang dihasilkan oleh lapisan bakteri pada antarmuka dasar laut.

“Hasilnya menimbulkan sejumlah pertanyaan menarik tentang sejarah kehidupan di Bumi, dan bagaimana dan kapan organisme mulai bergerak. Apakah ini inovasi biologis primitif, pendahuluan bagi bentuk gerak yang lebih sempurna yang terlihat di sekitar kita saat ini, atau apakah ini hanya sebuah eksperimen yang dipersingkat?”

Temuan ini telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.