BAGIKAN
RitaE/Pixabay

Kereta dari Saint Petersburg ke Murmansk berjalan dua kali sehari, melalui rute sepanjang 630 mil yang memakan waktu 26 jam dari ujung ke ujung. Dalam perjalanannya, kereta tersebut melewati Poyakanda, sebuah pemukiman yang hanya berpenghuni beberapa lusin orang saja di belantara liar Lingkar Arktik. Tidak ada stasiun kereta api di sana, tetapi dari waktu ke waktu, kereta api akan berhenti dan memungkinkan staf kereta api untuk naik dan turun.

Selama bertahun-tahun, Karina Kozlova yang berusia 14 tahun telah menggunakan kereta tersebut dalam perjalanan menuju sekolah terdekat di Zelenoborsky. Neneknya, seorang mantan guru sekolah perawat, telah mengawal dia dan anak-anak lainnya di sepanjang rute pulang pergi. Sekarang, Kozlova adalah satu-satunya anak yang masih tersisa di desa tersebut dan menurut surat kabar Gudok Rusia, kereta api itu memperkenalkan sebuah tempat pemberhentian resmi baru di dekat Poyakanda untuk membantunya pergi ke sekolah dan kembali, dengan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya di akhir hari.

Di masa lalu, keluarga harus menjadwalkan perjalanan mereka ke dan dari sekolah dan menyesuaikannya dengan jadwal para pekerja kereta Rusia. Perjalanan tersebut bisa memakan waktu tiga jam, termasuk berjalan kaki setengah mil dalam kondisi nyaris beku. Kereta pagi berangkat pukul 7:30 pagi dan kembali membawa mereka pulang ke rumah pada jam 9 malam. Tetapi dengan pemberhentian baru ini, Kozlova tidak akan lagi pulang larut malam. Tanpa kereta api, keluarga Kozlova harus menghabiskan sekitar $ 30 sehari untuk ongkos taksi ke dan dari sekolahnya

Pada tahun 2016, stasiun kereta serupa di pulau Hokkaido Jepang menjadi berita utama ketika ditutup setelah pelanggan satu-satunya lulus dari sekolah menengah. Stasiun Kyu-shirataki telah mengumumkan penutupan sesuai rencana, tetapi kemudian setuju untuk tetap dibuka selama beberapa  tahun kedepan sehingga Kana Harada dapat pergi dan pulang sekolah setiap pagi dan sore. “Kehadiran stasiun ini telah menjadi sesuatu yang saya syukuri,” kata Harada kepada Reuters pada saat itu. “Saya sungguh merasa sedih memikirkan bahwa stasiun itu akan menghilang.”

Sepertinya stasiun Poyakanda masih akan tetap terlihat selama empat tahun kedepan sebelum kemudian mungkin menghilang dengan cara yang sama.