BAGIKAN
(NSF’s Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory/Gemini Observatory/AURA)

Telah sekian lama para astronom di seluruh dunia dibingungkan oleh suatu gelombang radio yang misterius. Dari keempat sinyal radio yang telah terdeteksi, para ilmuwan hanya dapat menentukan lokasi asalnya saja.

Dengan menggunakan delapan buah teleskop yang mencakup di beberapa lokasi dari Inggris hingga China, tim penelti internasional termasuk dari West Virginia University (WVU), kini mendeteksi sinyal radio serupa yang kelima.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Namun, gelombang radio kelima yang dinamai ‘FRB 180916’ ini, berasal dari lokasi yang berbeda dengan sebelumnya. Terletak 500 juta tahun cahaya dari Bumi, menjadikannya sebagai sumber gelombang terdekat yang diketahui dari apa yang disebut sebagai semburan radio cepat (Fast Radio Burst /FRB).



Kshitij Aggarwali dari WVU mengatakan bahwa ada dua hal yang paling utama yang membedakan jenis dari semburan radio cepat. Pertama adalah berulang, yang berkedip beberapa kali, dan kedua tidak berulang, satu kali saja peristiwanya.

FRB yang baru-baru ini ditemukan adalah salah satu dari lima sumber yang hanya diketahui secara tepat lokasinya dan sebagai sumber kedua yang hanya menunjukkan semburan radio cepat berulang. FRB seperti itu disebut sebagai terlokalisasi dan dapat dikaitkan dengan galaksi jauh tertentu, yang memungkinkan para astronom untuk melakukan pengamatan tambahan yang dapat memberikan wawasan tentang asal usul pulsa radio.

“Mengidentifikasi galaksi asal untuk FRB sangat penting untuk memberi tahu kita tentang lingkungan seperti apa FRB berada, dan dengan demikian mengetahui apa yang sebenarnya menghasilkan FRB,” kata Burke-Spolaor dari WVU.

Astronom Kenzie Nimmo dari University of Amsterdam di Belanda menagatakan: “Lokasi objek ini secara radikal berbeda tidak hanya dari FRB berulang yang sebelumnya terletak, tetapi juga dari semua FRB yang sebelumnya telah dipelajari,”

“Ini mengaburkan perbedaan antara semburan radio cepat berulang dan tidak berulang. Mungkin FRB diproduksi di sebuah kebun binatang besar dari berbagai lokasi di seluruh Semesta dan hanya memerlukan beberapa kondisi khusus agar terlihat.”

Semburan radio cepat adalah salah satu misteri paling aneh di Semesta. Merupakan lonjakan yang sangat singkat pada radiasi elektromagnetik yang terdeteksi oleh teleskop radio. Paling lama tidak lebih dari beberapa milidetik saja. Meski demikian, dapat mengeluarkan energi yang lebih banyak dari 500 juta Matahari.

Sebagian besar semburan radio cepat yang terdeteksi hingga saat ini hanya muncul sekali. Sehingga tidak mungkin untuk memprediksi, yang membuatnya sangat sulit dilacak hingga saat ini. Hanya tiga yang memiliki asalnya terlokalisasi pada sebuah galaksi.



“Apa yang sangat menarik tentang FRB berulang ini adalah bahwa ia berada di lengan galaksi spiral seperti Bima Sakti, dan merupakan yang terdekat dengan Bumi sejauh ini terlokalisasi,” kata Kevin Bandura, rekan penulis dari WVU.

“Kedekatan dan pengulangan yang unik dari FRB ini memungkinkan untuk pengamatan dalam panjang gelombang yang lain dan berpotensi untuk studi yang lebih rinci untuk memahami sifat dari jenis FRB ini.”

Menggunakan teknik yang dikenal sebagai Very Long Baseline Interferometry, tim mencapai tingkat resolusi yang cukup tinggi untuk melokalisasi semburan hingga ke wilayah sekitar tujuh tahun cahaya. Suatu prestasi yang sebanding dengan seseorang di Bumi yang dapat mengamati seseorang di bulan, menurut CHIME (Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment).

Dengan tingkat ketelitian itu, para peneliti dapat menganalisis lingkungan dari mana semburan itu terpancar melalui teleskop optiknya.

Semburan khusus ini ada di sebuah lingkungan yang sangat berbeda dari studi sebelumnya. Karena, FRB berulang yang pertama, ditemukan di sebuah galaksi katai yang mengandung logam dan membentuk bintang, kata Burke-Spolaor.

“Beberapa semburan yang telah kami saksikan dalam FRB  berulang pertama muncul dari kondisi yang sangat khusus dan ekstrim di dalam galaksi (katai) yang sangat kecil,” kata astronom Benito Marcote dari Joint Institute for VLBI ERIC .

“Itu mendorong berbagai publikasi yang mengatakan bahwa FRB berulang kemungkinan dihasilkan oleh sebuah magnetar (bintang neutron dengan medan magnet terkuat di semesta),” kata Burke-Spolaor.



“Meskipun itu masih mungkin, fakta bahwa FRB ini memecah keunikan dari cetakan sebelumnya berarti bahwa kita harus mempertimbangkan kemungkinan beberapa asal atau teori yang lebih luas untuk memahami apa yang menciptakan FRB.”

Menurutnya, lokasi galaksi berasalnya semburan radio yang baru ini tidaklah istimewa. Serupa dengan galaksi Bima Sakti kita.

“Penemuan ini mewakili bagian pertama dari teka-teki, tetapi juga menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada yang terpecahkan. Misalnya, apakah ada perbedaan mendasar antara FRB yang berulang dan yang tidak berulang. Sekarang, kami telah melokalisasi FRB berulang yang kedua, yang bertentangan dengan ide-ide kami sebelumnya tentang apa yang bisa menjadi sumber semburan ini.” kata Benito Marcote