BAGIKAN
[Granger/Rex/Shutterstock]

Masyarakat Karibia awal telah lama digambarkan sebagai masyarakat kanibal yang secara brutal telah memangsa Arawaks, kelompok masyarakat adat dari Amerika Selatan yang damai yang kemudian dikenal sebagai Karibia. Tetapi para arkeolog yang telah menggali situs di pulau Antigua percaya bahwa mereka telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa orang Karibia awal tidak memiliki selera dengan daging manusia.

Dengan bantuan tim peneliti dari AS, arkeolog Dr. Reg Murphy telah menggali Indian Creek sejak 2013. Penanggalan karbon menunjukkan bahwa manusia telah menghuni di situs kering tersebut antara 200 SM hingga 1300 M.

Patung pejuang Karibia [George S. Stuart]

Para peneliti menemukan alat batu api dan mangkuk tanah liat yang berasal dari tahun 200 SM, serta potongan porselen biru dan putih dan kayu Wedgwood Inggris yang ditinggalkan oleh penjajah Eropa pada abad ke-18, The Guardian melaporkan.

Tim peneliti Dr. Murphy dari University of Texas, Taman Nasional Antigua dan CUNY Brooklyn College juga telah menguji tulang, tepung sari, dan beberapa serpihan yang ditemukan di Indian Creek.

“Kami telah mempelajari bahwa mereka jauh dari sifat kanibal, sebagian besar hidup dari kulit kerang dan ikan,” Carlyn Valmond, asisten Dr Murphy dan keturunan dari Karibia, mengatakan kepada The Guardian. 

Sejarah era kolonial mengatakan bahwa orang-orang Arawak dimusnahkan sekitar tahun 1300 M oleh orang-orang Karibia, yang dicap sebagai pemakan manusia – dan kemudian mereka sendiri terlantar – oleh pemukim Eropa pertama.

Lukisan keluarga masyarakat Karibia [John Gabriel Stedman]

Valmond mengatakan dia terinspirasi untuk mempelajari sejarah Karibia karena dia “tidak bisa mempercayai sejarah yang saya baca” dan merasa dia memiliki kewajiban untuk menceritakan kisah-kisah mereka yang tinggal di Antigua selama hampir 2.000 tahun.

Menurut Dr. Murphy, teori bahwa Karibia adalah kanibal buas semata-mata berdasarkan dari laporan kolonialis Eropa.

Indian Creek pertama kali digali oleh arkeolog Universitas Yale pada awal tahun 1970-an, dan digambarkan di situs web Arkeologi Antigua Murphy sebagai “sebuah situs yang luar biasa dengan deposit arkeologi mewakili seluruh Zaman Keramik di Antigua Barbuda.” Artefak-artefak yang digali pada tahun 1970-an disimpan di Museum Sejarah Alam Yale’s Peabody.

Dr Murphy berharap penelitian lebih lanjut akan mengungkap mengapa Indian Amerika, yang dipahami bermigrasi, tinggal di Indian Creek selama lebih dari 1.500 tahun, meskipun jaraknya jauh dari lautan di mana menjadi tempat mereka bergantung.