Ahli biologi Dan Metcalfe memimpin sebuah penelitian yang bertujuan untuk memahami bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi hutan kabut di Peru dan tempat lain dengan menggunakan tirai raksasa untuk mempengaruhi lingkungan setempat. Seorang profesor di Universitas Lund di Swedia, Metcalfe menggambarkan rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai “pendekatan eksperimental dimana sebenarnya kita secara fisik mencoba untuk menghilangkan awan dari sebagian hutan.”
Hutan awan adalah ekosistem unik, yang walaupun kecil di lahan, memberikan banyak manfaat ekologis daerah. Meskipun penting, hanya ada sedikit penelitian tentang bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi hutan kabut. Studi Metcalfe akan menguji bagaimana hutan bereaksi terhadap pengurangan awan dan penutup kelembaban dengan harapan memahami apa yang ada di dalam habitat berharga ini.
Hanya 1 persen dari total luas hutan di dunia, hutan kabut diadaptasi dengan baik ke lokasi pegunungan dekat garis khatulistiwa antara ketinggian 500-4.000 meter . Hutan kabut berfungsi sebagai bank kelembaban untuk habitat sungai dan dataran rendah, menyimpan air di tanahnya yang menyerap dan melepaskannya saat dibutuhkan selama masa kering.
Banyak spesies tanaman dan hewan endemik di hutan kabut dan mungkin menghadapi ancaman terhadap habitatnya karena perubahan iklim. Para ilmuwan menduga bahwa kabut/awan akan terbentuk lebih jauh meningkat, membuat hutan mengalami penurunan tingkat kelembaban. Eksperimen Metcalfe bermaksud untuk mengamati dampak perubahan yang mungkin terjadi pada hutan dan dimana mereka menyebutnya sebagai rumah.