BAGIKAN

Sebagian besar orang mungkin sering terganggu dengan kehadiran dan penampakan lumut yang mencoraki bangunan. Terutama pada bangunan yang lepas dari perawatan dan berada di lingkungan dengan iklim yang mendukung perkembangannya. Namun, bagaimana seandainya daripada memerangi mereka akan lebih baik lagi jika memanfaatkannya?

Keretakan pada permukaan beton merupakan masalah besar dan memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit. Apalagi jika keretakan tersebut berada pada lokasi yang sulit dijangkau, atau bahkan pada titik yang lepas dari pengamatan seperti dibawah permukaan air dan tanah. Salah satunya jika tidak segera ditanggulangi, keretakan akan menimbulkan kerusakan selanjutnya pada tulang besi yang menjadi semakin korosif.

Dengan pengembangan mikroorganisma yang ditanamkan pada beton , keretakan akan segera tertanggulangi dengan sendirinya. Mikroorganisme tersebut dapat memproduksi kristal Kalsium Karbonat ( kapur ) yang dengan segera  menutupi ronga – rongga keretakan. Dengan keberadaan Kalsium dan Karbondioksida memungkinkan Mikroorganisme menghasilkan Kalsium Karbonat. Bakteri melepaskan Oksigen dan menyerap Karbondioksida.

Diantara mikroorganisme yang telah dikembangkan adalah bakteri Bacillus pseudofirmus & Bacillus halodurans yang dapat bertahan pada pH alkali dan dapat membentuk spora yang bertahan lama.

Lebih jauh, pengembangan mikroorganisma pada bangunan lainnya adalah dengan dibuatnya panel yang dirancang secara khusus dengan pembiakan mikroorganisme, sehingga panel – panel  tersebut mampu membentuk dinding hijau yang menawan.

Namun tentu saja pengembangan dinding hijau dengan pemanfaatan mikroorganisme sangat bergantung pada iklim dan keaadaan lingkungan setempat. Bisa jadi hanya memerlukan perawatan dengan biaya yang sangat murah namun sekaligus juga sebaliknya.