BAGIKAN
By MWatson12 - https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Migration_of_Neural_Crest_Cells.jpg, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=85161438

Neural crest adalah populasi sel unik yang hanya ditemukan pada vertebrata dan memainkan peran mendasar dalam pembentukan berbagai struktur tubuh. Sel-sel ini berasal dari neuroektoderm selama perkembangan embrionik dan bermigrasi ke berbagai bagian tubuh, di mana mereka berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Neural crest sering disebut sebagai “lapisan germinal keempat” karena kemampuannya yang luas dalam diferensiasi, selain dari tiga lapisan utama: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Asal-usul dan Karakteristik Neural Crest

Neural crest terbentuk di perbatasan antara lempeng neural dan ektoderm non-neural selama perkembangan embrio. Sel-sel ini mengalami transisi epitel-mesenkimal (EMT), yang memungkinkan mereka melepaskan diri dari tabung saraf dan bermigrasi ke berbagai lokasi dalam tubuh. Neural crest memiliki sifat multipoten, yang berarti mereka dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, termasuk:
✅ Melanosit (sel pigmen kulit)
✅ Neuron sensorik dan otonom dalam sistem saraf perifer
✅ Sel Schwann dan sel glia lainnya
✅ Tulang dan tulang rawan kraniofasial, termasuk rahang dan tengkorak
✅ Otot polos tertentu dan jaringan ikat

Keberadaan neural crest menjadi bukti penting dalam evolusi vertebrata karena memberikan fleksibilitas perkembangan yang memungkinkan pembentukan struktur yang lebih kompleks dibandingkan chordata non-vertebrata.

Sejarah Penelitian Neural Crest

Neural crest pertama kali ditemukan oleh Wilhelm His pada tahun 1868 dalam embrio ayam, di mana ia menggambarkan sekelompok sel yang terletak di antara tabung saraf dan epidermis yang sedang berkembang. Sejak itu, penelitian lanjutan melalui eksperimen ablasi dan transplantasi antarspesies telah mengungkap banyak hal tentang peran neural crest dalam perkembangan vertebrata.

Eksperimen chimera puyuh-ayam oleh LeDouarin (1973) memungkinkan identifikasi kontributor neural crest pada berbagai struktur tubuh. Dengan menggunakan sel puyuh yang ditransplantasikan ke dalam embrio ayam, para ilmuwan dapat melacak migrasi dan diferensiasi neural crest dengan akurasi tinggi.

Diferensiasi Neural Crest Sepanjang Sumbu Tubuh

Neural crest tidak berkembang secara seragam di seluruh tubuh, tetapi terbagi menjadi beberapa wilayah utama dengan jalur migrasi dan fungsi spesifik:

1️⃣ Neural Crest Kranial
🔹 Berkontribusi pada tulang wajah, jaringan ikat, ganglia sensorik, dan glia.

2️⃣ Neural Crest Vagal & Sakral
🔹 Membentuk sistem saraf enterik, yang mengontrol fungsi usus.

3️⃣ Neural Crest Jantung
🔹 Berperan dalam pembentukan septum jantung dan saluran keluar jantung.

4️⃣ Neural Crest Trunk
🔹 Berkontribusi pada ganglia sensorik, simpatik, dan sel medula adrenal.

Eksperimen transplantasi menunjukkan bahwa neural crest memiliki fleksibilitas diferensiasi, tetapi tetap ada batasan tertentu. Misalnya, neural crest trunk tidak dapat membentuk tulang wajah secara alami, tetapi bisa diarahkan ke jalur ini dalam kondisi laboratorium.

Neural Crest sebagai Bukti Evolusi

Neural crest adalah salah satu inovasi utama dalam evolusi vertebrata. Sebelum vertebrata muncul, chordata non-vertebrata seperti amfioxus dan tunikata tidak memiliki neural crest, yang membatasi kompleksitas struktur tubuh mereka.

Bukti evolusi neural crest meliputi:
🔹 Jejak neural crest pertama ditemukan pada vertebrata awal, seperti lamprey, yang memiliki migrasi neural crest tetapi belum mengembangkan rahang.
🔹 Jaringan regulasi genetik neural crest (NC-GRN) sangat konservatif, menunjukkan evolusi bertahap dari chordata sederhana ke vertebrata kompleks.
🔹 Chordata basal seperti amphioxus memiliki beberapa elemen genetik neural crest, tetapi hanya sebagian yang diekspresikan di perbatasan lempeng neural.

Menurut Jeffery et al. (2004), tunikata memiliki sel prekursor mirip neural crest yang bermigrasi, tetapi hanya berdiferensiasi menjadi sel pigmen, bukan jaringan kompleks seperti pada vertebrata. Ini menunjukkan bahwa awal evolusi neural crest mungkin berasal dari mekanisme yang sudah ada pada chordata non-vertebrata, tetapi kemudian berkembang lebih lanjut dalam vertebrata.

Neural crest adalah kunci dalam perkembangan dan evolusi vertebrata, memungkinkan pembentukan kepala, rahang, sistem saraf perifer, dan berbagai struktur lainnya. Tanpa neural crest, suatu spesies tidak dapat diklasifikasikan sebagai vertebrata dan kemungkinan besar akan masuk ke dalam Cephalochordata atau Urochordata dalam filum Chordata.

Keberadaan neural crest memberikan bukti evolusi yang kuat, karena hanya ditemukan pada vertebrata dan memungkinkan pembentukan struktur tubuh yang lebih kompleks dibandingkan chordata non-vertebrata. Studi tentang neural crest terus berkembang, memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana evolusi perkembangan membentuk keanekaragaman hayati vertebrata yang kita lihat hari ini.


Referensi 

1️⃣ Montgomery, R. M. (2024). From Neural Cords to Complex Brains: The Evolution of the Vertebrate Central Nervous System and Human Cognition.
🔹 Artikel ini membahas bagaimana neural crest berkontribusi pada evolusi sistem saraf pusat vertebrata dan bagaimana sel-sel ini menjadi kunci dalam perkembangan otak dan tengkorak.
🔹 📄 Baca PDF

2️⃣ Montgomery, R. M. (2024). From Neural Crest to Jaws: How Cell Innovation Reshaped Vertebrate Evolution and Marine Ecosystems.
🔹 Studi ini meneliti bagaimana neural crest memungkinkan evolusi rahang pada vertebrata berahang (gnathostomes) dan dampaknya terhadap ekosistem laut.
🔹 📄 Baca PDF

3️⃣ Kotov, A. et al. (2024). A Time-Resolved Single-Cell Roadmap of the Logic Driving Anterior Neural Crest Diversification from Neural Border to Migration Stages.
🔹 Penelitian ini menggunakan analisis sel tunggal untuk memahami bagaimana neural crest berkembang dari perbatasan neural hingga fase migrasi.
🔹 📄 Baca di PNAS

4️⃣ Hutchins, E. J. & Rajan, A. A. N. (2024). Post-Transcriptional Regulation as a Conserved Driver of Neural Crest and Cancer-Cell Migration.
🔹 Studi ini meneliti bagaimana mekanisme regulasi yang mengontrol migrasi neural crest juga ditemukan dalam sel kanker, menunjukkan keterkaitan evolusi dan penyakit.
🔹 📄 Baca di ScienceDirect

5️⃣ Feiner, N. et al. (2024). Adaptive Introgression Reveals the Genetic Basis of a Sexually Selected Syndrome in Wall Lizards.
🔹 Studi ini menunjukkan bahwa genetik neural crest berperan dalam variasi morfologi yang dipengaruhi oleh seleksi seksual pada vertebrata.
🔹 📄 Baca di Science Advances

6️⃣ York, J. & LaBonne, C. (2025). Kruppel-like Factors Play Essential Roles in Regulating Pluripotency and the Formation of Neural Crest Stem Cells.
🔹 Penelitian ini membahas bagaimana faktor transkripsi spesifik mengatur pluripotensi dan pembentukan neural crest pada embrio vertebrata.
🔹 📄 Baca di BioRxiv

7️⃣ Bronner, M. E. & Edens, B. M. (2025). Making Sense of Vertebrate Senses from a Neural Crest and Cranial Placode Evo-Devo Perspective.
🔹 Studi ini membahas bagaimana neural crest dan placode ektodermal berkembang bersama untuk membentuk sistem sensorik vertebrata.
🔹 📄 Baca di Trends in Neurosciences

8️⃣ Liu, C. et al. (2025). Coding Genes Helped the Origination and Diversification of Intragenic miRNAs.
🔹 Studi ini menunjukkan bahwa neural crest mungkin berevolusi melalui ekspansi regulasi genetik pada vertebrata awal.
🔹 📄 Baca di Molecular Biology and Evolution