BAGIKAN
Anjing laut abu-abu (University of St. Andrews)

Anjing laut abu-abu dapat meniru ucapan manusia dan berbagai lagu menggunakan mekanisme yang dapat menghasilkan suara yang sama seperti manusia, demikian menurut temuan terbaru dari penelitian yang dilakukan di University of St. Andrews.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, menemukan bahwa anjing laut bisa dijadikan sebagai sebuah sistem model baru untuk mempelajari tentang gangguan bicara.

Peneliti Dr Amanda Stansbury dan Profesor Vincent Janik, dari Scottish Oceans Institute (SOI) di University of St Andrews, melakukan penelitiannya terhadap tiga ekor anjing laut abu-abu yang masih muda dan memonitornya semenjak lahir untuk menentukan repertoar alamiahnya.

Anjing-anjing laut ini kemudian dilatih untuk menyalin bunyi-bunyian baru dengan mengubah formant mereka, bagian-bagian bunyi ucapan manusia yang menyandikan sebagian besar informasi yang kita sampaikan satu sama lain – formant adalah puncak spektral bunyi yang secara menyeluruh dipengaruhi oleh vocal tract. Oleh karena itu, frekuensi formant yang dihasilkan oleh setiap penutur berbeda satu dengan yang lainnya karena setiap orang memiliki organ resonansi yang berbeda.

Zola, salah satu anjing laut, sangat terampil dalam meniru sebuah melodi yang dimainkan untuknya, menirunya hingga sepuluh nada lagu seperti Twinkle twinkle little star dan tema populer lainnya. Sementara, dua anjing laut lainnya diajarkan untuk mengkombinasikan berbagai bunyi vokal manusia yang ditiru secara akurat.

Peneliti utama Dr Stansbury, yang sekarang bekerja di Kebun Binatang El Paso di Texas, mengatakan: “Saya kagum dengan seberapa terampil anjing laut menyalin model suara yang kami mainkan kepadanya.

“Salinannya tidak sempurna tetapi mengingat bahwa ini bukan bunyi anjing laut yang khas, itu cukup mengesankan. Penelitian kami benar-benar menunjukkan betapa vokalisasi anjing laut yang fleksibel. Studi sebelumnya hanya memberikan bukti anekdotal untuk ini.”

Profesor Janik, Direktur SOI di Universitas St Andrews, mengatakan: “Studi ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang evolusi pembelajaran vokal, keterampilan yang sangat penting untuk pengembangan bahasa manusia.

“Anehnya, primata selain manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam domain ini. Menemukan mamalia lain yang menggunakan saluran vokal mereka dengan cara yang sama seperti kita untuk memodifikasi suara memberi tahu kita tentang bagaimana keterampilan vokal dipengaruhi oleh genetika dan pembelajaran dan pada akhirnya dapat membantu mengembangkan metode baru untuk mempelajari gangguan bicara.”