BAGIKAN
Credit: shraga kopstein/Unsplash

Hewan vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau rangka dalam. Ciri-ciri morfologi hewan vertebrata meliputi:

1.Tulang Belakang: Salah satu ciri paling mencolok dari vertebrata adalah adanya tulang belakang atau rangka dalam yang terdiri dari vertebrae atau tulang belakang. Tulang belakang ini melindungi sumsum tulang belakang dan memberikan dukungan struktural untuk tubuh.

2. Kepala Terdiferensiasi: Vertebrata memiliki kepala yang terdiferensiasi dengan otak yang berada di dalam tengkorak. Kepala juga biasanya dilengkapi dengan mata, telinga, dan mulut yang memiliki struktur khusus.

3. Eksoskeleton: Sebagian besar vertebrata memiliki eksoskeleton, seperti sisik pada reptil dan ikan, atau bulu pada burung dan mamalia. Eksoskeleton ini dapat berfungsi sebagai pelindung, pengatur suhu, atau alat bantu dalam pergerakan.

4. Appendages: Vertebrata sering memiliki appendages atau anggota tubuh tambahan, seperti kaki, sayap, atau sirip. Appendages ini digunakan untuk berbagai tujuan, seperti bergerak, menangkap makanan, atau berkomunikasi.

5. Kulit: Kulit hewan vertebrata dapat bervariasi, tetapi biasanya memiliki lapisan yang berbeda-beda. Contohnya, reptil memiliki kulit bersisik, sedangkan mamalia memiliki kulit yang berbulu. Kulit dapat berfungsi sebagai pelindung, pengatur suhu, atau alat indera.

6. Endoskeleton: Selain tulang belakang, vertebrata juga memiliki endoskeleton, yang terdiri dari tulang-tulang di dalam tubuh. Endoskeleton ini memberikan dukungan struktural tambahan dan menjadi tempat melekatnya otot-otot.

7. Sistem Organ yang Terdiferensiasi: Hewan vertebrata memiliki sistem organ yang terdiferensiasi dengan organ-organ khusus seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Organ-organ ini berperan dalam fungsi tubuh yang sangat penting.

8. Sirkulasi Darah Berpompa: Sebagian besar vertebrata memiliki jantung yang berfungsi sebagai pompa untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh. Mereka memiliki sistem peredaran darah tertutup dengan pembuluh darah (arteri dan vena).

9. Reproduksi Seksual: Vertebrata umumnya bereproduksi secara seksual, meskipun ada beberapa pengecualian. Reproduksi seksual melibatkan perkawinan antara individu jantan dan betina dan pembentukan keturunan melalui fertilisasi sel telur oleh sel sperma.

10. Sistem Saraf yang Maju: Vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih maju dibandingkan dengan hewan-hewan invertebrata. Mereka memiliki otak yang kompleks yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh dan perilaku.

Ciri-ciri morfologi ini dapat bervariasi antara kelompok-kelompok vertebrata yang berbeda, seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Setiap kelompok vertebrata memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Agnatha

Lampetra fluviatilis dari Laut Utara Jerman
Lampetra fluviatilis dari Laut Utara Jerman (public-common)

Kelas Agnatha adalah salah satu kelas dalam subfilum Vertebrata yang mencakup kelompok hewan vertebrata yang tidak memiliki rahang sejati (agnata berarti “tanpa rahang” dalam bahasa Yunani). Ini adalah kelompok yang sangat primitif dalam evolusi vertebrata dan mencakup dua kelompok utama: Myxini (ikan lendir atau hagfish) dan Petromyzontida (lamprey).

Ciri-ciri kelas Agnatha meliputi:

1.Tidak Memiliki Rahang: Ciri yang paling mencolok dari Agnatha adalah ketiadaan rahang sejati. Mereka tidak memiliki struktur seperti gigi atau rahang yang dapat digunakan untuk mengunyah atau menggigit makanan.

2. Mulut dan Saringan: Agnatha memiliki mulut berbentuk cakar yang digunakan untuk menggali dan mengoyak makanan, seperti bangkai hewan laut mati atau organisme kecil. Beberapa spesies lamprey memiliki struktur seperti saringan di mulut mereka untuk menyaring makanan dari air.

3. Sistem Saraf yang Primitif: Kelompok Agnatha memiliki sistem saraf yang primitif dibandingkan dengan vertebrata modern lainnya.

4. Lampu Lendir (Hagfish): Hagfish, anggota kelompok Myxini, dikenal karena kemampuan mereka untuk menghasilkan lendir yang sangat melimpah sebagai respons terhadap stres atau ancaman. Lendir ini digunakan sebagai pertahanan dan untuk membantu mereka meluncurkan diri dari predator.

5. Hidup di Lingkungan Air: Anggota kelas Agnatha umumnya hidup di lingkungan air, baik air tawar maupun laut. Mereka ada di berbagai habitat, termasuk laut dalam, danau, sungai, dan pantai.

6. Siklus Hidup yang Beragam: Beberapa spesies Agnatha adalah parasit yang menghisap darah atau jaringan tubuh inang mereka. Lamprey, misalnya, adalah parasit yang menyerap darah dari ikan lain, sedangkan hagfish adalah pemakan bangkai.

Kelompok Agnatha adalah kelompok vertebrata yang sangat primitif dalam evolusi dan telah ada di bumi selama jutaan tahun. Mereka memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka untuk bertahan dan berfungsi dalam lingkungan mereka yang unik. Seiring dengan evolusi, vertebrata kemudian mengembangkan rahang sejati, yang merupakan salah satu langkah penting dalam perkembangan hewan vertebrata modern.

Chondrichthyes

Hiu putih besar di Isla Guadalupe, Meksiko, Agustus 2006. Dibidik dengan Nikon D70 di perumahan Ikelite, dalam cahaya alami. Hewan ini diperkirakan memiliki panjang 11-12 kaki (3,3 hingga 3,6 m), umurnya tidak diketahui. (public-common)

Nama Chondrichthyes berasal dari bahasa Yunani, di mana “chondros” berarti tulang rawan dan “ichthys” berarti ikan. Kelas ini mencakup ikan-ikan yang memiliki tulang rawan sebagai kerangka utama mereka, bukan tulang sejati seperti pada ikan bertulang (kelas Osteichthyes).

Ciri-ciri kelas Chondrichthyes meliputi:

1.Kerangka Rawan: Salah satu ciri utama Chondrichthyes adalah kerangka yang terbuat dari tulang rawan, yang lebih fleksibel daripada tulang sejati yang keras. Ini memberi mereka kemampuan untuk bergerak dengan lebih lincah dan efisien dalam air.

2. Kulit yang Dilapisi Plakoid Scales: Kulit ikan Chondrichthyes dilapisi dengan plakoid scales atau sisik berkeratin. Sisik ini mirip dengan gigi dan memiliki permukaan yang kasar.

3. Mulut dan Gigi yang Kuat: Chondrichthyes memiliki mulut yang dilengkapi dengan gigi yang kuat yang digunakan untuk menangkap dan merobek mangsa mereka. Beberapa spesies, seperti hiu, memiliki beberapa baris gigi yang dapat digantikan secara berkala.

4. Sistem Peredaran Darah yang Efisien: Mereka memiliki jantung yang kuat dan sistem peredaran darah yang efisien, yang memungkinkan mereka untuk berenang dengan cepat dan mengatasi tekanan lingkungan di kedalaman laut yang berbeda.

5. Sirip yang Terdiferensiasi: Chondrichthyes memiliki berbagai jenis sirip yang digunakan untuk berenang dan mengendalikan gerakan dalam air. Sirip dorsal dan sirip ekor mereka adalah contoh dari sirip-sirip ini.

6. Saluran Lateral: Seperti ikan lainnya, Chondrichthyes memiliki saluran lateral yang memungkinkan mereka untuk mendeteksi getaran dan perubahan tekanan air di sekitarnya, membantu mereka dalam navigasi dan menemukan mangsa.

7. Reproduksi yang Beragam: Beberapa spesies Chondrichthyes melahirkan anak secara langsung (ovovivipar) setelah embrio tumbuh dalam tubuh betina, sementara yang lain bertelur (ovipar) dan yang lainnya bertelur dan telur-telurnya dieram oleh induk (ovipar dengan perawatan).

Contoh-contoh anggota kelas Chondrichthyes termasuk hiu, pari, dan chimera. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia dalam berbagai lingkungan laut, mulai dari perairan dangkal hingga perairan dalam. Chondrichthyes termasuk dalam salah satu kelompok ikan yang paling primitif dan telah ada di bumi selama jutaan tahun.

Osteichthyes

Contoh Osteichthyes: Lungfish Queensland dan coelacanth Samudera Hindia Barat (dua Sarcopterygii), Hiu warna-warni dan sturgeon hitam Amerika (dua Actinopterygii). (public-common)

Kelas Osteichthyes adalah salah satu kelas dalam subfilum Vertebrata yang mencakup kelompok hewan vertebrata yang memiliki tulang sejati (disebut juga tulang endoskeleton) sebagai kerangka utama mereka. Ini adalah kelompok ikan bertulang, yang merupakan kelompok ikan yang paling dominan dan beragam dalam kerajaan hewan. Ciri-ciri utama dari ikan bertulang (Osteichthyes) meliputi:

1.Tulang Sejati: Salah satu ciri yang paling mencolok adalah adanya tulang sejati dalam tubuh mereka. Tulang sejati memberikan dukungan struktural dan kerangka untuk tubuh ikan.

2. Sisik: Kebanyakan ikan bertulang memiliki sisik yang melapisi kulit mereka. Sisik ini bisa beragam bentuk dan ukuran tergantung pada spesiesnya.

3. Sirip: Ikan bertulang memiliki berbagai jenis sirip yang digunakan untuk berenang dan mengendalikan gerakan dalam air. Ini termasuk sirip dorsal (di punggung), sirip ekor, dan sirip perut.

4. Insang: Ikan bertulang memiliki insang yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari air. Insang mereka umumnya berada di sisi tubuh dan terdiri dari bilik-bilik yang berisi filamen-filamen yang berperan dalam pertukaran gas.

5. Bladder Renang: Banyak ikan bertulang memiliki kantung renang atau bladder renang yang mengatur keapungan dalam air. Kantung renang ini memungkinkan mereka untuk mengendalikan kedalaman mereka dalam air.

6. Reproduksi Beragam: Ikan bertulang memiliki berbagai metode reproduksi. Beberapa spesies bertelur (ovipar) dengan meletakkan telur di lingkungan air, sementara yang lainnya melahirkan anak (ovovivipar) atau melepaskan sperma dan telur ke dalam air (fertilisasi eksternal).

Contoh-contoh hewan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes atau ikan bertulang meliputi:

1.Salmon: Salmon adalah contoh ikan bertulang yang terkenal. Mereka adalah ikan migran yang hidup di laut tetapi kembali ke sungai tempat mereka lahir untuk berkembang biak.

2. Trout: Trout adalah ikan bertulang yang sering diincar oleh pemancing. Mereka termasuk dalam keluarga Salmonidae, sama seperti salmon.

3. Goldfish: Goldfish adalah ikan bertulang yang sering dijadikan hewan peliharaan di dalam akuarium. Mereka memiliki berbagai varietas yang berbeda berdasarkan warna dan bentuk tubuh.

4. Tuna: Tuna adalah ikan bertulang yang hidup di lautan dan sering digunakan sebagai bahan baku dalam industri perikanan.

5. Guppy: Guppy adalah ikan kecil yang populer dalam akuarium hias karena warna-warni yang menarik.

6. Angelfish: Angelfish adalah contoh ikan bertulang lainnya yang populer dalam akuarium karena bentuk dan warna tubuh mereka yang indah.

Kelas Osteichthyes mencakup sejumlah besar spesies ikan yang hidup di berbagai habitat air di seluruh dunia, baik di perairan tawar maupun laut.

Amfibi

Salamander Tutul ( Ambystoma maculatum )

Kelas Amfibi adalah salah satu kelas dalam subfilum Vertebrata yang mencakup kelompok hewan vertebrata yang memiliki fase hidup dengan dua lingkungan yang berbeda: air dan darat. Ciri-ciri utama dari amfibi meliputi:

1.Perubahan Metamorfosis: Amfibi mengalami metamorfosis selama siklus hidup mereka. Mereka biasanya dimulai sebagai larva yang hidup di air, kemudian berkembang menjadi bentuk dewasa yang hidup di darat. Metamorfosis ini melibatkan perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh mereka.

2. Kulit yang Permeabel: Kulit amfibi adalah salah satu ciri penting. Kulit mereka sangat permeabel, yang memungkinkan mereka untuk bernapas melalui kulit dan mengambil air dan oksigen dari lingkungan. Namun, ini juga membuat mereka rentan terhadap kehilangan air dan polutan lingkungan.

3. Sirip Ekor: Sebagian besar amfibi memiliki sirip ekor saat masih dalam fase larva, meskipun sirip ini dapat hilang saat mereka berkembang menjadi dewasa.

4. Kaki yang Dilengkapi Jari: Amfibi dewasa memiliki kaki dengan jari-jari yang dilengkapi membran, yang membantu mereka bergerak di darat dan berenang di air.

5. Reproduksi Tergantung Air: Meskipun mereka dapat hidup di darat, amfibi masih tergantung pada air untuk reproduksi. Mereka biasanya meletakkan telur di air, dan telur-telur ini berkembang menjadi larva yang hidup di air.

Contoh-contoh hewan yang termasuk dalam kelas Amfibi meliputi:

1.Kodok (Frog): Kodok adalah salah satu contoh amfibi yang paling dikenal. Mereka memiliki kulit yang halus dan dilengkapi dengan kaki yang kuat untuk melompat. Kodok berkembang biak dengan meletakkan telur di air, dan larva yang menetas dari telur tersebut disebut katak.

2. Salamander: Salamander adalah amfibi dengan tubuh yang mirip dengan kadal. Mereka memiliki ekor yang panjang dan kaki-kaki dengan jari-jari. Beberapa spesies salamander hidup di air, sementara yang lainnya hidup di darat.

3. Newt: Newt adalah jenis salamander yang sering hidup di air tetapi memiliki fase darat saat dewasa. Mereka juga meletakkan telur di air.

4. Sirenia (Sirenia): Sirenia adalah hewan amfibi purba yang telah punah. Mereka adalah contoh amfibi yang telah punah dan merupakan nenek moyang dari semua amfibi modern.

5. Caecilian: Caecilian adalah amfibi yang terlihat seperti cacing dan biasanya hidup di lingkungan bawah tanah. Mereka seringkali tidak memiliki kaki dan memiliki kulit yang licin.

Amfibi adalah kelompok hewan yang unik karena mereka memiliki adaptasi untuk hidup di dua lingkungan yang berbeda selama siklus hidup mereka. Banyak spesies amfibi saat ini menghadapi ancaman karena hilangnya habitat, polusi, dan perubahan iklim.

Kelas vertebrata lainnya adalah reptilia, aves (unggas), dan mamalia.