BAGIKAN

Bangku bambu panjang sederhana dan penyangga ini dirancang oleh desainer Jerman Stefan Diez. Potongan-potongan bambu disatukan dengan tali dan tidak memerlukan alat atau perlengkapan khusus dalam pemasangannya.

Diez menampilkan koleksi Soba, yang ia rancang pada tahun 2015, saat berbicara di konferensi Design Indaba  di Cape Town.

Koleksinya ini dilengkapi dengan bangku bambu dan penyangga panjang yang bisa menopang meja. Setiap batang bambu telah dibiarkan dalam keadaan alami tanpa penyelesaian pewarnaan furnish, dan perabotannya ini dirakit dengan memasangkan kabel melalui tongkat untuk mempermudah dalam pemasangan dan mengikat masing-masing bagian sehingga lebih kencang dan kokoh.

Furnitur, yang bisa dikirimkan berupa paket yang terpisah, menggunakan tali kevlar yang kuat yang diakhiri dengan gagang kayu, memungkinkan setiap persendian dikencangkan begitu potongan-potongannya dipasangkan.

Tongkat untuk kaki-kaki penyangga telah dipotong untuk meninggalkan jalur penghubung yang membungkus bagian atas.

Perancang industri yang berbasis di Munich ini menciptakan rangkaiannya dalam kemitraan dengan inisiatif non-profit Japan Creative, yang menekankan penggunaan kerajinan tradisional Jepang untuk karya kontemporer.

Diez – yang juga menciptakan furnitur kantor eksperimental untuk tempat kerja kecil – memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan pabrik bambu.

Dia memutuskan untuk menggunakan tongkat yang tidak diolah sebagai kontras dengan banyak penggunaan bambu olahan Jepang – seperti benang, bulu sikat, atau keranjang anyaman, misalnya.

Perabot hanya butuh beberapa saat untuk disatukan, dengan permukaannya yang tidak diproses secara bertahap berubah dari hijau muda menjadi abu-abu seiring bertambahnya waktu.

Koleksi pencahayaan Hotspot Barber dan Osgerby juga dipinjam dari sejarah Jepang, menggunakan metode kuno untuk membuat lampion kertas.

Minat terhadap penggunaan bambu sebagai bahan, baik untuk bangunan maupun proyek desain yang lebih kecil, semakin meningkat. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan bisa ditingkatkan lebih banyak tanpa mengandalkan pestisida atau pupuk.

Pada World Architecture Festival 2015, Dirk Hebel mengklaim bahwa bambu dapat menawarkan alternatif baja yang berkelanjutan, dan termasuk merek Muuto dan IKEA telah memasukkan penerapan bambu ini ke dalam peralatan rumah tangga yang mereka tawarkan.

Diez, yang telah bekerja sebagai asisten Richard Sapper dan Konstantin Grcic, membuka studionya sendiri di Munich pada tahun 2003. Dia berkolaborasi dengan beberapa merek, merancang kursi untuk perabotan perusahaan Jerman e15 dan perabot kantor untuk Hay.

Konferensi Kreativitas Desain Indaba tahun ini berlangsung di Teater Artscape Cape Town dari tanggal 1 sampai 3 Maret 2017.

Acara tersebut menampilkan IKEA mengungkap rencana untuk koleksi pertamanya yang seluruhnya dibuat oleh perancang dan arsitektur Afrika, Snøhetta, menunjukkan prototipe sebuah lengkungan Cape Town yang akan dibangun untuk menghormati Desmond Tutu.

Fotografi oleh Jonathan Mauloubier.