BAGIKAN

Super material graphene – yang diklaim sebagai zat terkuat menurut sains – telah digunakan untuk membuat cat ramah lingkungan oleh pabrik Graphenstone.

Cat ini dibuat dari bahan kapur murni yang telah dikombinasikan dengan graphene – bahan yang baru saja berhasil direkayasa dinilai sebagai bahan cat yang teringan, terkuat dan paling konduktif untuk sebuah bahan cat yang pernah dikembangkan.

Cat graphene akan didistribusikan di Inggris melalui The Graphene Company , dimana mereka  mengklaim bahwa Graphenstone adalah cat yang paling ramah lingkungan di dunia.

Cat graphenstone terbuat dari bahan dasar kapur murni yang telah dikombinasikan dengan graphene

Cat berbasis kapur telah dipasarkan selama bertahun-tahun. Namun dengan adanya penambahan graphene yang memiliki sifat superkonduktivitasnya yang dikombinasikan dengan bahan kapur membuat cat tersebut dapat memperbaiki sifat termal pada bangunan. Sehingga dengan menggunakan cat tersebut hanya memerlukan sedikit pemanas dan pendingin udara pada ruangan.

“Bila digunakan pada permukaan dinding interior, biasanya dinding memerlukan radiasi panas dari luar, namun dengan adanya graphene di dalam cat membuat dinding mampu untuk menyerap panas dari luar,  kemudian menyebarkan panas melalui cat pada seluruh dinding yang dicat Graphenstone pada dinding interior tersebut, peningkatkan nilai isolasi ini yang digunakan pada bangunan dengan memperlambat konduksi panas melalui dinding dan keluar dari bangunan.”

Dengan penambahan graphene menjadikan cat dapat memperbaiki sistem termal pada bangunan

Manfaat lingkungan lainnya berasal dari ketebalan dan kekuatan graphene. Sehingga hanya sedikit cat yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang tahan lama dan tahan terhadap korosi. Perusahaan Graphene mengatakan satu liter cat mampu mencakup duapuluh delapan meter persegi permukaan.

Perusahaan Graphene mengklaim bahwa cat ini terdiri dari kombinasi  bahan-bahan yang dapat menghasilkan “cat yang paling berkelanjutan dan ramah lingkungan di dunia”.

Basis cat terbuat dari 98 persen kapur murni, yang dikenal dengan daya serapnya terhadap karbon dioksida. Sehingga cat dapat memurnikan udara yang berada di sekitarnya dengan daya serapnya tersebut.

“Sifat Keberlanjutan menjadi semakin penting, karena orang menyadari kerusakan yang diakibatkan oleh akrilik –bahan cat- terhadap lingkungan baik selama proses pembuatan cat maupun pada penggunaannya di dinding,” kata Folkes.

“Penyertaan graphene pada cat, pelapis, dan bahan bangunan lainnya secara eksponensial dapat meningkatkan kekerasan, daya tahan, kompresi, kekuatan tarik, elastisitas dan jangkauan.”.

Produsen Graphenstone berasal dari Seville, Spanyol, di mana di lokasi tersebut kapur dengan kualitas paling murni  di dunia dapat ditemukan. Tapi meskipun kapur super murni ini dapat membuat cat yang sangat menyerap dan aman untuk digunakan, namun ia tidak memiliki kekuatan. Untuk itulah di sini graphene dicampurkan.

Sebagai bahan yang sedang terkenal saat ini, graphene telah direkomendasikan untuk segala macam penggunaan, mulai dari kondom ultra-tipis  hingga lensa kontak untuk penglihatan malam hari.

Graphene terdiri dari kisi-kisi atom karbon heksagonal yang membentuk satu atom tebal.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah Anda mendapatkan fusi ini dari salah satu bahan bangunan tertua dan paling terpercaya: kapur dengan nanoteknologi terbaru,” kata Folkes.

“Apa yang pada akhirnya dihasilkan adalah sebuah produk yang memiliki semua manfaat dari kapur,  seperti yang Anda tahu, kapur sangat aman digunakan, antibakteri, mampu menyerap bau dan karbondioksida, dan memiliki kekuatan kelas satu seperti produk akrilik.”

Saat cat diaplikasikan, ia menciptakan sebuah kulit yang keras sebagaimana kapur mengeras pada proses karbonisasi. Folkes menggambarkan konsistensi awal sebagai “sedikit berair”, namun dalam jangka waktu 10 hari akan mengeras bahkan menutupi . Terlebih lagi, tidak ada uap yang dikeluarkan selama proses berlangsung.

“Mungkin baunya agak seperti batu basah tapi Anda bisa menidurkan bayi dengan aman dan tidak akan ada pengaruh sama sekali.”