BAGIKAN
Kulit tiruan diproduksi menggunakan teknologi skala nano. Credit: Antonios Keirouz

Kulit buatan sebagai hasil yang telah diproduksi dengan menggunakan teknologi pada skala nano, dapat mempercepat penyembuhan bagi para pasien yang menderita luka bakar atau pencangkokan kulit.

Para peneliti telah membuat kain pembalut yang ketebalan dan elastisitasnya dapat disesuaikan dengan area tubuh tertentu dan sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, bahan ini dapat diserap oleh jaringan kulit saat telah kembali pulih.

Dua bahan sintetis dicampur untuk menghasilkan serat berukuran nanometer – ribuan kali lebih tipis dari rambut – yang dapat dibuat hanya dalam hitungan menit saja.

Para peneliti dari University of Edinburgh memproduksi kain sesuai kebutuhan dengan menggunakan metode yang baru dikembangkan yang dikenal sebagai nozzle-free electrospinning.

Peralatan ini terdiri dari silinder yang berputar di atas bak larutan yang mengandung dua komponen kain.

Saat silinder berputar di bawah tegangan dan suhu tinggi, serat-serat berukuran kecil dengan cepat dihasilkan dari cairan dan dipintal menuju permukaan panas yang berada di dekatnya. Saat serat dingin, kain pun segera terbentuk.

Campuran komponen dapat disesuaikan untuk menghasilkan kain pembalut dengan ketebalan dan elastisitas yang bervariasi.

Teknik ini menggabungkan sejenis bahan yang belum lama telah ditemukan yang dikenal sebagai polyglycerol sebacate, yang memiliki sifat elastis dan kompatibel dengan jaringan manusia.

Pengujian pada sel-sel kulit menunjukkan bahwa serat berskala nano dari bahan tersebut menyediakan sebuah kerangka di mana kulit yang baru terbentuk dapat tumbuh.

Penelitian sekarang akan berfokus pada pengembangan yang lebih lanjut dan pengujian bahan tersebut pada penggunaan medis, di mana tim memperkirakan akan memakan waktu sekitar empat tahun.

Studi ini dipublikasikan di Medical Engineering & Physics.