Adanya komplain masyarakat terkait gangguan Air bersih PDAM Tirta pakuan, mulai dari tidak adanya aliran air hingga berjam-jam menimbulkan perasaan kurang puas kepada Pihak PDAM atas layanan yang diberikan kepada masyarakat. Opini salah satu pelanggan -bu dedeh warga kedung halang, bogor Utara pernah ada satu kejadian aliran air berhenti mulai dari pagi pukul 6 sampai pukul 3 sore sedangkan di rumah tidak ada bak penampungan kecuali ember besar yang hanya dipergunakan untuk keperluan mencuci saja” tuturnya.Disisi lain apresiasi disampaikan oleh rahmat -pembina LSM SULUH, terkait pemasangan alat untuk pendeteksi zona yang terkena gangguan, sehingga sistem bisa mengetahui di mana letak gangguan sebagai langkah maju untuk melayani masyarakat” katanya.
Untuk menjawab permasalahan ini, Nerry Agustina selaku humas dan sosial PDAM kota bogor pada rabu (9/8/2017) menjelaskan sebagai berikut :
PDAM Tirta Pakuan selalu ingin memberikan pelayanan kepada para pelanggan sesuai kebutuhan yang diinginkan namun pada saat ini kami masih melakukan kajian dan perencanaan mengenai, mesin programmer yang rencananya akan dipasang, beberapa kali tim operasional mengikuti studi banding bersama jajaran direksi PDAM kota bogor untuk observasi hasil dari sistem kerja alat pendeteksi gangguan aliran air yang bernama SCADA, sebagai upaya monitoring yang bisa dilakukan saat ini dalam proses produksi hingga distribusi air minum dalam hal debit kualitas, tekanan air dalam bentuk monitoring Real-time dan diharapkan mampu secara terus menerus membantu mengefisiensikan biaya operasional dan bahan kimia pada Instalasi Pengolahan Air terkait kualitas air baku dan kondisi tekanan air pada jaringan distribusi secara Real-time selain berfungsi sebagai Early warning system apabila terdapat penurunan kualitas air maupun tekanan air untuk secepatnya dilakukan respon tindakan guna menjaga mutu pelayanan air minum pada masyarakat.
