Di pulau Bali, Indonesia, aktivitas mengumpulkan sampah daur ulang tidak dilembagakan. Karena itu, menarik orang mencari penghasilan tambahan, yang mengumpulkan bahan-bahan di rumah dan perusahaan untuk dijualnya nanti, berdasarkan berat yang diperolehnya.
Namun, aktivitas tersebut tidak terlihat dengan baik oleh penduduk setempat. Untuk memperbaiki citra ini, IBUKU ditugaskan oleh sebuah perusahaan besar untuk mengembangkan sebuah proyek yang akan menciptakan senyawa perumahan yang sehat dan terorganisir untuk para pemulung sampah sekaligus menjadi sarana transformasi sosial.
Bertempat di Denpasar , proyek ini terdiri dari 14 unit rumah seluas 18 m2, yang juga mencakup kamar mandi, tempat penyimpanan, dapur dan area umum, untuk memungkinkan pertemuan dan pekerjaan penghuninya. Rumah dibuat sebagai modul dengan ruang tamu utama di lantai satu dan area tidur mezzanine di atas. Ruang penyimpanan bahan daur ulang yang aman juga diintegrasikan ke dalam desain.
Lantai dan dindingnya terbuat dari bambu, dan didesain sedemikian rupa sehingga angin bisa menembus seluruh bangunan, mengurangi suhu interiornya. Bahan daur ulang juga tergabung, seperti botol dan kemasan tetra pack untuk atap dan insulasi.
Penduduknya bersifat sementara, biasanya orang yang melakukan perjalanan ke Denpasar untuk waktu tertentu, agar bisa bekerja dan meningkatkan penghasilan mereka, lalu kembali ke kota asalnya.
Teknik yang digunakan cukup sederhana, memungkinkan pengguna untuk terinspirasi dan bereplikasi di rumah dan komunitas mereka, yang bisa menjadi aktivitas baru yang memungkinkan mereka muncul.