BAGIKAN

Pilihan bahan bangunan dan refleksi kontinu yang melekat tentang jangkauan dan kemampuan arsitektur merupakan cara alternatif yang menarik untuk mendekati masalah ini. Bahan yang digunakan dalam perumahan sosial harus memungkinkan menangani permasalahan lokal dan ekonomi dan kebutuhan nyata untuk akses ke perumahan dalam konteks kontemporer.

Pada artikel ini, Archdaily menganalisis berbagai proyek yang dipublikasikan di situsnya untuk mengidentifikasi beberapa bahan utama yang digunakan dalam perumahan sosial, baik untuk pembentukan struktur atau enclosure. Tujuannya adalah dua kali lipat: pertama, untuk menciptakan panorama studi kasus yang berbeda di seluruh dunia dengan gaya konstruksi yang berbeda dari berbagai lokasi geografis, dan kedua, memberikan inspirasi dan alat kepada arsitek untuk membuat perumahan sosial yang lebih baik.

Di bawah ini disajikan 15 proyek perumahan sosial dan beragam material dan gaya konstruksi mereka.


Pembingkaian kayu kering dengan atap lembaran seng dan loteng berbahan chip residu kayu.


Bingkai kayu kering dengan aluminium dan paduan seng dilapisi lembaran baja dengan rangka PVC.


Bingkai beton bertulang, pinus diresapi  dengan koligüe kulit ganda (rügi).


Struktur rangka kolom-balok diperkuat dengan blok beton dan balok keramik.


Struktur kayu prefabrikasi dengan anyaman bambu.


Struktur beton bertulang dengan balok beton.


Struktur RC dengan balok semen.


Blok beton, panel slab prefabrikasi, plesteran pada blok.


Bingkai beton pra-cetak, papan semen bergelombang, panel palm nipa.


Dipoles pinus, eternit, bingkai aluminium.


Struktur beton bertulang dan pondasi beton bertulang tegak lurus.


Fasad dengan potongan beton pracetak


Panel insulasi struktur prefabrikasi (SIP) yang digunakan untuk atap dan dinding.


Plat datar dengan piring sinus gelombang kecil.


Pelat retikular ringan, plester datar dengan cat vinil selesai, bingkai aluminium