BAGIKAN
(Nicole Ottawa & Oliver Meckes / Eye of Science / Science Source Images)

Manusia tidak dapat bertahan hidup lebih dari dua menit di luar angkasa, tetapi pada tahun 2007, dua spesies tardigrada yang dilepaskan di luar angkasa dan kemudian diambil kembali, dapat bertahan hidup.

Tardigrada adalah satu kelompok spesies invertebrata yang dapat ditemukan di seluruh penjuru Bumi. Anda mungkin dapat menemukannya sendiri pada lumut yang tumbuh di kebun anda atau di taman di lingkungan anda. Tardigrada dapat ditemukan dimanapun, di puncak gunung, di dasar laut, atau bahkan di dalam gunung berapi yang aktif.

Dr. Jon Stone McMaster, seorang ahli astrobiologi dari McMaster University merangkum kemampuan dari spesies ini, yang dapat bertahan pada kondisi paling ekstrim sekalipun, termasuk pada temperatur -180oC selama 14 hari dan ketika berada di dalam oven dengan temperatur 151 oC selama 30 menit.


Mereka juga mampu bertahan dari radiasi 5000 Gy gamma (kekuatan radiasi yang merubah David Banner menjadi Incredible Hulk di dunia komik Marvel). “Kekuatan radiasi 5-10 Gy saja sudah bisa membunuh manusia,” kata Dr. Stone.

Tardigrada juga dapat bertahan hidup setelah dibekukan selama 30 tahun dan berpotensi dapat bertahan dalam kondisi tersebut selama 100 tahun, walaupun masih diperdebatkan kemungkinan bertahan selama itu, kata Dr. Stone.

Apakah tardigrada adalah hewan paling tangguh yang ada di Bumi? Kami menanyakannya pada delapan orang ahli biologi yang meneliti hewan ini, 63 persen menjawab “Ya” artinya masih terjadi perdebatan di kalangan peneliti atas pertanyaan ini. Dan berikut adalah fakta-fakta yang didapat dari para ahli.

Mengapa tardigrada sangat tangguh?

Ketika berada pada kondisi ekstrim, tardigrada akan menggulung tubuhnya hingga membentuk sebuah bola. Ketika berada pada kondisi tersebut, tardigrada berada pada ‘fase koma’, yang disebut dengan ‘kriptobiosis’.

Selama berada dalam fase kriptobiosis, hewan ini sama sekali tidak bergerak, tumbuh ataupun bereproduksi, tetapi mereka terlindungi dari kondisi ekstrim. Terdapat beberapa tipe fase kriptobiosis ini, tergantung dari kondisi yang sedang dihadapi.

Tipe yang paling sering diteliti disebut dengan ‘anhidrobiosis’, yang melindungi sel dari kekeringan ketika tidak terdapat air sama sekali.

Ketika sel mengering, DNA dan membran sel akan rusak. Ketika hewan berada dalam fase anhidrobiosis, sel-sel di dalam tubuhnya akan dibanjiri oleh zat gula yang disebut dengan trehalose, yang akan melindungi isi sel hingga nantinya air akan tersedia kembali.


Fase anhidrobiosis pada tardigrada pertama kali diungkap oleh ilmuwan Anton von Leeuwenhoek pada tahun 1702 ketika ia mencoba mengeringkan dan kemudian menghidupkan kembali tardigrada yang ditemukan di atap rumahnya. Tardigrada dapat berada pada fase kriptobiosis tanpa adanya makanan dan air selama bertahun-tahun, dan sekitar 30 tahun dalam kondisi beku.

Tardigrada laut tidak begitu tangguh

Ada lebih dari 1.400 spesies tardigrada yang telah diketahui, dan setiap spesies memiliki perbedaan ketika berada dalam beberapa jenis fase kriptobiosis. Ahli biologi Dr William miller dari Baker University menjelaskan, “Tardigrada terestrial (daratan) yang berada dalam fase kriptobiosis sangat tahan terhadap kerusakan. Tetapi pada tardigrada laut dan air tawar, mereka tidak melakukan kriptobiosis ketika berada dalam kondisi ekstrim, sehingga mereka lebih lemah dari tardigrada darat.

Hanya beberapa spesies dari tardigrada dapat menghasilkan trehalose, zat gula yang melindungi sel-sel selama fase anhidrobiosis.

Spesies tardigrada yang tidak menghasilkan trehalose mungkin memiliki jurus lainnya untuk melindungi dirinya dari kondisi ekstrim seperti menghasilkan protein khusus yang dapat berubah menjadi zat mirip kaca untuk melindungi sel. Ada banyak sekali penelitian yang telah dilakukan untuk memahami cara hewan ini bertahan hidup, dan setiap spesies tardigrada memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Ada beberapa kondisi yang bisa membunuh tardigrada

Secara umum, tardigrada lebih dapat bertahan hidup dari perubahan ekstrim di lingkungannya dibandingkan kebanyakan hewan. Penelitian terhadap hewan ini sering dilakukan dalam konteks astrofisika, contohnya dalam mengidentifikasi apakah mereka dapat bertahan hidup jika sebuah asteroid menabrak Bumi.

Namun, tidak berarti tardigrada kebal terhadap apapun, sebagai seorang pakar, Dr, Dennis Pesson mengatakan, “Tardigrada pastinya adalah salah satu hewan di dunia yang paling tahan terhadap tekanan lingkungan, tetapi mereka sangat mudah mati hanya dengan tusukan jarum, atau dimakan oleh hewan lainnya, oleh jamur dan Protista.”

Walaupun tardigrada cukup tangguh dalam berbagai kondisi, mereka rentan terhadap predator dan infeksi, seperti hewan-hewan lainnya.

Tardigrada vs Nematoda 

Dalam menyelidiki apa yang menyebabkan tardigrada begitu tangguh, para peneliti perlu mencari tahu jenis hewan apa yang bisa berkompetisi dengan tardigrada dalam hal ketangguhan. Ahli ekologi Diego Fontaneto menjelaskan bahwa ada jenis hewan lainnya yang juga dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrim.

Diantara hewan-hewan tersebut, ada nematoda dan rotifera, yang memiliki jurus-jurus untuk bertahan hidup, habitat dan ukuran tubuh yang mirip dengan tardigrada. Hewan-hewan ini dapat bertahan hidup dari kekeringan dan udara dingin ekstrim seperti tardigrada, bahkan bisa jadi lebih baik dari tardigrada.

Jenis hewan lainnya yang menjalani fase kriptobiosis adalah cacing nematoda, beberapa jenis udang, dan bahkan beberapa jenis tumbuhan dan ragi. Nematoda telah lama dipelajari oleh para ilmuwan, dan ahli paleobiologi Dr. Graham Budd mencatat bahwa “Rekor bertahan hidup pada kondisi dehidrasi dipegang oleh nematoda Tylenchus polyhypnus, yaitu selama 39 tahun.”

Pertarungan antara tardigrada dengan nematoda ini belum pernah diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan. “Secara umum, hewan yang berbeda jenis tentunya memiliki kemampuan bertahan hidup yang berbeda dalam berbagai kondisi, dan sulit untuk melihat spesies mana yang paling tangguh di antara keduanya,” kata Dr. Budd.

Tardigrada mungkin adalah hewan yang paling tangguh tetapi mereka tidaklah kebal akan berbagai potensi bahaya dan banyak ahli yang mengatakan bahwa nematoda adalah jenis hewan yang mampu menantang kemampuan tardigrada.