BAGIKAN
Cara Menghitung Kebutuhan Keramik Lantai — Misalkan untuk kamar yang ukurannya 3 x 4 m , berapa dus keramik yang harus saya beli dengan plin nya. (ukuran keramiknya 40 x 40 ) dan rencananya untuk ruang tamu dan keluarga saya rencana memakai granit ukuran 60 x 60 , apakah hitungannya berbeda dengan menghitung kebutuhan keramik?

misalkan ruang tamu ukurannya 3 x 5 dan ruang keluarga 4,5 x 10 dengan memakai plin kira2 berapa kebutuhan granit yang harus saya beli.

Cara menghitung kebutuhan keramik untuk lantai agar lebih menghemat biaya dapat dilakukan dengan menghitung kebutuhan secara cepat dalam meter persegi atau menghitung jumlah keramik yang akan diaplikasikan pada sebuah ruangan sesuai dengan desain pola lantainya.
Cara pertama cukup sederhana, yaitu dengan menghitung luas ruangan ditambah dengan keliling ruangan x 0.1 untuk kebutuhan plinnya (tinggi 10 cm) ditambah 5 % untuk cadangan jika terjadi kerusakan.




Jadi untuk kamar ukuran 3 m x 4 m kebutuhan keramiknya adalah luas ruangan 3 x 4 = 12 m2 ditambah dengan keliling ruangan 2(3+4) x 0.1 = 1.4 m2 sehingga totalnya adalah 13.4 m2. Kemudian tambahkan 5 % untuk cadangan sehingga total kebutuhan keramik adalah 13.4 + (13.4 x 0.05) = 14.07 m2. Satu dus keramik berisi 1 meter persegi keramik sehingga anda membutuhkan 14 dus keramik.

Perhitungan untuk granit jika yang anda maksudkan adalah granite tile atau granit buatan pabrik tidak berbeda dengan keramik biasa, karena yang dihitung adalah kebutuhannya dalam meter persegi . Untuk ruang tamu 3 m x 5 m = 15 m2 ditambah dengan plin 2(3+5) x 0.1 = 1.6 m2 = 16.6 m2 ditambah dengan cadangan 5 %, maka total kebutuhan granit 16.6 +(16.6 x 0.05) = 17.43 m2 atau 18 dus. Sedangkan ruang keluarga dengan luas 4.5 m x 10 m = 45 m2 ditambah plin =2 (4.5+10) x 0.1 = 2.9 m2 = 47.9 m2 ditambah dengan cadangan 5 %, maka total kebutuhan granit 47.9 (47.9 x 0.05) = 50.3 m2 atau 50 dus.

Cara perhitungan ini memang tidak seakurat jika kita menghitung dengan mendesain pola lantainya lebih dulu, karena jumlah keramik akan lebih terprediksi sesuai ukuran dan pola yang kita inginkan.

Membuat pola lantai juga harus disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan posisi ruang. Jika tidak berkaitan dengan ruang lain seperti kamar tidur atau kamar mandi kita dapat membuat pola lantai yang terpisah, tetapi jika ruangan tersebut saling berkaitan seperti ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan maka pola lantainya harus dibuat menyatu.




Yang paling penting dalam membuat pola lantai adalah posisi awal dimulainya keramik tersebut. Kita dapat memulainya di tengah-tengah ruangan sehingga terdapat sisa potongan keramik yang sama di keempat sisi ruang atau memulainya pada satu sisi ruang sehingga sisa potongan keramik tidak sama pada keempat sisinya. Pola lantai tersebut akan menentukan jumlah keramik yang dibutuhkan karena semakin banyak memotong keramik maka jumlah keramik yang dibutuhkan juga akan semakin banyak karena faktor kerusakan yang terjadi. Mendesain sisa potongan keramik juga membutuhkan ketelitian jangan sampai ukurannya melebihi setengah dari ukuran keramik utuh, karena anda harus menghitung sisa potongan tersebut sebagai satu keramik yang utuh.

Ada juga yang membuat pola keramik dengan susunan diagonal. Pola ini dapat mensiasati kualitas keramik yang kurang baik dimana ukuran sisi-sisinya tidak seragam. Biasanya pola yang sering digunakan untuk teras, kamar mandi atau ruang servis ini dipadukan dengan keramik border / frame disekelilingnya untuk menyatukan lantai dengan plin dinding. Karena polanya diagonal maka membutuhkan potongan keramik yang lebih banyak sehingga menghitung jumlah keramiknya juga lebih rumit.



Cara menghitung jumlah keramik dengan membuat pola lantainya terlebih dahulu tentunya akan lebih memudahkan anda karena jumlahnya akan sangat akurat sesuai dengan kebutuhan. Langkah pertama adalah dengan menghitung jumlah keramik yang utuh baru kemudian menghitung sisa potongan keramik dan plinnya. Keramik potongan ini harus dihitung berdasarkan ukuran keramik yang utuh, sehingga setiap 2 atau 3 potongan keramik dihitung sebagai 1 keramik yang utuh. Untuk plin lantai ukurannya lebih pasti, jika anda menggunakan keramik ukuran 40 cm x 40 cm maka ukuran plinnya adalah 40 cm x 10 cm sehingga 1 keramik utuh ukuran 40x 40 dapat dibagi menjadi 4 buah plin.

Setelah didapatkan jumlah total keramik yang dibutuhkan, bagilah dengan jumlah keramik per meter perseginya. Isi satu dus keramik ukuran 30 cm x 30 cm adalah 11 buah, 40 cm x 40 cm adalah 6 buah dan ukuran 60 cm x 60 cm adalah 2 buah. Jadi jika kebutuhan sebuah ruangan dengan luas 3 m x 4 m didapatkan jumlah keramik 82 buah dengan ukuran 40 cm x 40 cm, maka anda membutuhkan 82 : 6 = 13.7 atau 14 dus keramik.




Dari ilustrasi di atas anda dapat membandingkan dengan luas ruang 3 m x 4 m dapat dibuat beberapa pola lantai dengan jumlah kebutuhan keramik yang berbeda. Jika kita mendesain dengan pola A maka akan didapatkan sisa potongan keramik yang sangat kecil pada ke 4 sisinya sehingga terlihat kurang baik, tetapi kebutuhan keramiknya paling irit. Pola B sisa potongan keramiknya lebih baik dan teratur pada ke empat sisinya tetapi membutuhkan keramik lebih banyak. Dengan Pola C sisa potongan keramik tidak simetris pada ke 4 sisi, tetapi pelaksanaanya lebih mudah karena lebih sedikit memotong keramik. Dari ilustrasi ini tentunya ada kekurangan dan kelebihan yang tentunya anda sendiri yang akan menentukannya.

Dengan mendesain pola keramik / granit yang teratur tentunya akan meningkatkan kualitas ruang serta lebih menghemat dari sisi biaya. Pilihlah kualitas keramik / granit yang baik sehingga akan mengoptimalkan kualitas rumah anda.