Maraknya anjal dan gepeng di Kota Bogor menjadi perhatian serius bagi pihak Dinsos Kota Bogor, mengingat akan kelangsungan hidup mereka tentunya harus mempunyai bekal ilmu dan pengetahuan melalui dunia pendidikan, untuk itu kami dari pihak Dinsos Kota Bogor merasa peduli terhadap mereka, karena mereka juga bagian dari kehidupan kita, ungkap Kabid Rehabilitasi Sosial Siti Nursarah, saat dikonfirmasi Ikons diruang kerjanya I(17/12/2018).
Masih penuturan Siti Nursarah, anjal dan gepeng yang sudah diinterpensi bahkan dibawa ke Balai PSBK (Panti Sosial Bina Karya) mereka diberikan arahan dan pemahaman untuk kelanjutan hidup karena tidak selamanya akan menjadi gepeng dan anjal, ini faktor hidup bagi manusia adalah usia yang terus bertambah dan kebutuhanpun akan meningkat juga.
Dalam penuturan Siti Nursarah. Salah satu contoh yang ada disini mereka yang terjaring dalam penyisiran anjal dan gepeng bernama Tini, mereka punya anak masih kecil-kecil, tentunya kami juga iba dan kasihan terhadap anaknya, bagaimana masa depan mereka bila terus melakukan kerjanya seperti itu, karena mungkin mereka saat ini hanya berfikir merasa ada penghasilan yang dianggap cukup dengan pemberian dari orang yang merasa iba, dia kumpulkan uang itu hingga mencapai angka 100 ribu perhari, itu yang menjadi ketagihan bagi mereka sehingga merasa enak hidup dijalanan untuk mengharap dari pemberian orang.
Dalam hal ini. Kami dari Dinsos memberikan ruang pada mereka sebagai anjal dan gepeng yang putus sekolah dalam katagori anak terlantar, mereka diberi peluang untuk mengikuti pendidikan kejar paket, dalam hal ini tentunya kami juga membutuhkan kerja sama dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor yang memberi rekomendasi bagi anjal dan gepeng, agar mereka mendapat kesempatan untuk belajar, bahkan bagi anak yang usia dewasa, kami dari pihak Dinsos mempunyai sarananya yaitu di BLK (Balai Latihan Kerja) mereka mendapat pelatihan kerja sesuai dengan bakat serta minat mereka.
Bahkan Kabid Rehabilitasi Sosial Siti Nursarah, dalam catatan data nama anak ajal dan gepeng, pernah mendatangi rumah mereka, dan dia juga mengatakan terpaksa dengan alasan susah cari kerjaan, setelah diarahkan ke BLK mereka sekarang sudah punya keahlian dalam bidang Otomotif, dan bisa peraktek untuk membuka bengkel kecil servis motor.
Harapan kami tentunya pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor dapat bersinergi dengan kami, untuk menjalankan Program Pemerintah Kota Bogor dalam pemberdayaan manusia dan Sumber Daya Manusia, agar kedepan Kota Bogor bersih dari anjal dan gepeng tersebut.
Masih penuturan Siti Nursarah, bagi mereka yang hidup dijalanan seperti anjal dan gepeng, sangat rentan dengan resiko yang membahayakan, bukan saja kecelakaan, ini sangat hawatir dengan pergaulan yang menyesatkan tanpa etika hidup. Etika norma Agama dan Etika norma lingkungan, untuk itu kami juga mengharapkan peran serta dari masyarakat agar jangan memberi peluang bagi mereka untuk hidup enak dijalanan, bukan berarti tidak kasihan, tapi kita beri mereka untuk berpikir agar kerja secara wajar bukan mengharapkan pemberian orang dijalanan seperti itu.