BAGIKAN
CREDIT: JAXA / ISAS / DARTS / DAMIA BOUIC

Keberadaan suatu senyawa kimia yang langka di Venus menunjukkan kemungkinan adanya suatu kehidupan asing di planet ini. Para peneliti yang menemukan gas fosfina di lapisan awan Venus, keberadaannya tidak dapat dijelaskan melalui suatu proses yang diketahui.

Fosfina (PH3) adalah gas beracun dan umumnya berbau busuk. Selain diposes secara indutri, gas ini dihasilkan oleh aktivitas mikroba. Sehingga, keberadaannya bisa menjadi petunjuk sidik jari biologis terkait kehidupan asing di sana. Penemuan baru ini telah diterbitkan di jurnal Nature Astronomy.

Permukaan Venus sangat panas dan asam, sehingga kondisi di tanahnya akan menyulitkan bagi segala jenis kehidupan. Tetapi lingkungan di atas awannya dianggap lebih layak huni, di mana kondisinya lebih beriklim sedang. Para astronom telah lama berspekulasi bahwa lapisan awan di Venus bisa menjadi hunian bagi mikroba.



Temuan ini bisa dikatakan sebagai ketidak sengajaan. Karena penelitiannya tidak dialamatkan secara khusus untuk pencarian kehidupan asing. Pada awalnya, para peneliti menemukan keberadaan fosfina di planet Venus menggunakan James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) di Hawaii. Untuk memastikan gas itu benar-benar ada, dilakukan pengamatan kedua menggunakan teleskop Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) di Chili.

“Pada akhirnya, kami menemukan bahwa kedua observatorium telah melihat hal yang sama — absorpsi lemah pada panjang gelombang yang tepat terhadap gas fosfina, di mana molekul-molekulnya diterangi oleh awan yang lebih hangat di bawahnya.” kata pemimpin penelitian, Jane Greaves dari Cardiff University.

Pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kandungan fosfina di awan Venus sekitar 20 ppb (20 bagian per semiliar). Jika gas ini dihasilkan oleh proses abiotik, maka kandungannya paling banyak sekitar sepersepuluh ribu bagian fosfina yang terlihat oleh teleskop.

“Tim kami tidak dapat menjelaskan jumlah fosfina yang telah kami temukan, melalui pemahaman kami saat ini tentang planet. Ketika kami mencoba memodelkan apa yang terjadi di atmosfer – aktivitas vulkanik, sinar matahari, atau bahkan petir – tidak ada yang dapat menciptakan kembali jumlah gas fosfina yang telah kita lihat.” kata Emily Drabek-Maunder, ahli astrofisika dari Royal Observatory Greenwich dan salah satu penulis penelitian.

“Studi kami tidak menyimpulkan bahwa ini adalah bukti adanya kehidupan. Namun, yang menarik adalah kami telah menemukan gas langka ini di lapisan atas atmosfer Venus.” katanya.



Awan Venus yang bersifat sangat asam dengan sekitar 90% asam sulfat, kemungkinan besar akan menghancurkan fosfina dengan sangat cepat. Tetapi, berdasarkan dua pengamatan yang dilakukan, gas tersebut masih terbentuk. Mungkin saja itu dihasilkan oleh mikroba di Venus yang bisa bertahan dalam kondisi yang sangat asam. Bukan hal yang mengejutkan, karena di Bumi berbagai mikroba bisa hidup dalam kondisi paling ekstrim.

“Menemukan fosfina di Venus adalah bonus yang tidak terduga! Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan, seperti bagaimana organisme dapat bertahan hidup. Di Bumi, beberapa mikroba dapat bertahan hingga sekitar 5% asam di lingkungannya — tetapi awan Venus hampir seluruhnya terbuat dari asam.” kata Clara Sousa Silva, anggita tim dari MIT.

Tim yakin penemuan mereka penting karena mereka dapat mengesampingkan banyak cara alternatif untuk membuat fosfina, tetapi mereka mengakui bahwa memastikan keberadaan “kehidupan” membutuhkan lebih banyak pekerjaan. Meskipun di ketinggian awan Venus memiliki suhu hingga 30 derajat celcius, awan itu sangat asam  — menimbulkan masalah utama bagi mikroba untuk bertahan hidup di sana.

Tim tersebut sekarang menunggu lebih banyak waktu hasil pengamatan dari teleskop. Misalnya untuk menentukan apakah fosfina berada di bagian awan yang relatif beriklim sedang, dan untuk mencari gas lainnya yang terkait dengan kehidupan. Misi luar angkasa terbaru juga dapat melakukan perjalanan ke planet Venus, dan mengambil sampel awan di suatu lokasi untuk mengetahui lebih jauh tanda-tanda kehidupan.

“Jika kehidupan terbentuk secara independen di Venus, maka kehidupan mungkin jauh lebih umum daripada yang kita duga,” kata Drabek-Maunder.