BAGIKAN
Kacang-kacangan (David Disponett/ Freepik)
(David Disponett/ Freepik)

Konsumsi kacang-kacangan, ternyata dapat meningkatkan kualitas sperma dan kesuburan pria, menurut sebuah penelitian terbaru. Jumlah sperma merupakan salah satu penentu kualitas dari sperma yang sehat. Biasanya, sperma yang sehat memiliki jumlah di atas 15 juta setiap milimter air mani. Artinya, air mani yang sehat harus memiliki jumlah sperma yang cukup. Dengan demikian berpeluang besar untuk membuahi sel telur. Ketika jumlah sperma terlalu sedikit atau kurang dari jumlah minimum, kemungkinan terjadinya kehamilan juga semakin kecil.

Hubungan antara konsumsi kacang-kacangan dengan kualitas sperma

Sebuah penelitian terbaru yang telah dipublikasikan dalam jurnal andrology, menemukan adanya keterkaitan antara konsumsi kacang-kacangan dengan kualitas sperma pada pria. Penelitian ini mengungkapkan bagaimana pria yang mengonsumsi berbagai macam kacang-kacangan selama 14 minggu. Dan ditemukan adanya peningkatan pada jumlah dan kualitas spermanya. Perubahan pola makan ini akan merubah metilasi DNA sperma melalui proses epigenetik. Merubah kode dari sel-sel di dalam tubuh kita (fenotip) tanpa memengaruhi susunan DNA yang telah ada (genotip).

Faktor perubahan gaya hidup dan juga lingkungan telah lama dikaitkan dengan perubahan jumlah dan kualitas sperma pada pria. Faktor-faktor eksternal tersebut diklaim mampu merubah struktur sel kita. Di antaranya melalui proses metilasi DNA. Yaitu, penambahan ikatan metil ke dalam molekul DNA. Berbagai kebiasaan seperti minuman beralkohol, pemakaian obat-obat terlarang, dan merokok, selalu dikaitkan dengan perubahan negatif pada kualitas sperma seseorang. Tetapi, pengaruh pola makan terhadap kualitas sperma selama ini belum pernah diketahui dengan pasti.

Penelitian terbaru ini dilakukan dengan melakukan uji klinis secara acak. Tujuannya, untuk menyelidiki bagaimana pengaruh konsumsi kacang-kacangan terhadap proses metilasi DNA sperma. Pengujian ini, mereka sebut dengan istilah FERTINUT.

Pengujian ini melibatkan 72 orang partisipan yang terdiri dari 72 orang pria berusia muda yang tidak merokok. 48 orang di antara mereka, diminta untuk mengonsumsi tiga jenis kacang-kacangan. Yaitu: almond, hazelnut dan kenari, sebagai bagian dalam pola makan mereka. Kemudian para peneliti menganalisis tingkat metilasi dari kelompok partisipan ini. Lalu membandingkannya dengan 24 orang kelompok kontrol. Yaitu, bagi mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi kacang-kacangan. Dan hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok yang tidak mengonsumsi kacang-kacangan tidak menunjukkan adanya perubahan besar pada metilasi DNA sperma mereka. Sedangkan pada kelompok yang mengonsumsi kacang-kacangan, terlihat adanya perubahan yang signifikan pada 36 area genomiknya. Juga, ditemukan 97,2 persen perubahan hipermetilasi, mulai dari awal hingga akhir pengujian. 

Kacang-kacangan yang dapat meningkatkan kualitas sperma

Dilansir dari Ifl Science sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan bahwa dengan asupan kacang-kacangan seperti kenari, hazelnut dan almond dalam pola makan sehari-hari, dapat meningkatkan kualitas sperma pada pria sehat di usia reproduksi. Dan manfaat ini adalah hasil dari berkurangnya fragmentasi atau perubahan pada metilasi DNA sperma.

Penelitian terbaru ini, menunjukkan bahwa ada beberapa area sensitif pada epigenome sperma yang merespons konsumsi kacang-kacangan. Lalu, merubah sperma dan kemampuannya untuk membuahi sel telur.

Nutrisi apa saja yang terkandung dalam kacang-kacangan, yang berperan pada metilasi sperma masih belum diketahui dengan pasti. Tetapi para peneliti menduga bahwa kandungan asam folat dan genistein pada kacang-kacangan telah berperan pada perubahan tersebut.

Selain itu, apakah efek yang sama juga terlihat jika mengonsumsi suplemen dengan kandungan yang sama seperti kacang-kacangan? Atau, apakah ada potensi manfaat kesehatan lainnya dari konsumsi kacang-kacangan ini, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahuinya.

Dan tahukah anda, sperma yang bahagia dan sehat akan mampu membuahi sel telur dengan bergerak berputar seperti spiral (mengebor), tidak sekedar berenang dan bergoyang dengan cepat seperti seekor belut.