BAGIKAN
Wallenius Marine

Tren terbaru dalam pengiriman kargo berakar pada sebuah konsep yang sudah ada sejak lama. Katakanlah, 7.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih. Teknologinya adalah angin, dan alatnya adalah perahu layar.

Namun, saat ini teknologinya telah tergantikan terutama menggunakan bahan bakar fosil yang berkontribusi besar dalam polusi udara. Emisi bahan bakar pelayaran menyumbang hingga 30 % nitrous oksida (N2O), 9 % sulfur oksida, dan 3 % karbon dioksida.

Menanggapi kesadaran baru terhadap lingkungan, sebuah perusahaan mempelajari alat transportasi yang lebih ramah lingkungan. Menggunakan berbagai material yang baru dirancang dan operasi terkomputerisasi, perusahaan-perusahaan ini berada di ujung tombak era baru dalam pelayaran.



Sebuah perusahaan Swedia, Wallenius Marine, mengumumkan rencananya untuk membangun mobil bertenaga angin dan kapal pengangkut truk yang dapat mengangkut 7.000 buah kendaraan sekaligus. Kapal, yang dinamai Oceanbird, akan dilengkapi oleh lima buah layar setinggi 79 meter yang terbuat dari logam dan material komposit. Layarnya dapat diturunkan hingga 20 meter  untuk dapat melewati di bawah jembatan atau mengakomodasi kondisi angin yang dinamis. Setelah selesai dibangun, kapal dengan panjang 198 meter dan lebar 40 meter ini akan menjadi sebuah kapal layar terbesar di dunia.

Credit: Wallenius Marine

Oceanbird dapat melakukan perjalanannya dengan kecepatan rata-rata 10 knot. Memang sedikit lebih lambat daripada kapal konvensional, tetapi karena memanfaatkan angin berarti dapat menghilangkan emisi hingga 90 persen.

Melansir Techxplore, “Visi kami adalah memimpin jalan menuju pelayaran yang benar-benar berkelanjutan,” kata Per Tunell, chief operating officer Wallenius Marine, dalam sebuah konferensi pers digital. “Tentu saja kami ingin orang lain bergabung bersama kami.”


Credit: Wallenius Marine

Ketika ditanya mengapa perusahaan bersedia membagikan begitu banyak detail tentang pembangunan kapal, Tunell menjawab, “Ini bukanlah suatu kompetisi, melainkan arah yang seharusnya kita semua lakukan. Secara transparan dalam prosesnya, kami ingin menginspirasi orang lain, untuk menguji batas hingga yang paling memungkinkan… Kita perlu melakukan perubahan dan itu tidak bisa menunggu lagi.”

Sebagian orang mungkin menanggapi gagasan ini adalah sebuah kontradiksi. Upaya transportasi yang ambisius secara lingkungan, namun ironisnya mengangkut kendaraan yang menimbulkan polusi. Tunell berkata, “Industri mobil juga sedang mengalami transisi besar, dan bergerak cepat. Saya akan mengatakan mereka telah jauh di depan industri perkapalan umum dan saya yakin bahwa mobil masa depan akan memiliki lebih sedikit, atau bahkan nol emisi dari operasinya. Oceanbird benar-benar sejalan dengan apa yang dilakukan oleh banyak perusahaan kendaraan”

Wallenius, bekerja dengan lembaga penelitian Swedia SSPA dan Institut Teknologi Kerajaan di Stockholm dalam proyek Oceanbird, membangun model kapal skala kecil dan akan mengujinya di perairan laut selama beberapa bulan ke depan. Desain yang sudah selesai harus siap pada akhir tahun depan dan kapal pertama harus siap berlayar sebelum tahun 2025.