Kelompok Bakteri Luncur (Gliding Bacteria) merupakan sekumpulan bakteri yang memiliki kemampuan unik untuk bergerak melintasi permukaan padat tanpa menggunakan alat gerak konvensional seperti flagela (cambuk) atau pili (rambut halus). Gerakan mereka yang halus, seperti meluncur atau merayap, menjadi teka-teki yang memesona para mikrobiolog selama beberapa dekade. Kelompok ini bukan termasuk taksonomi resmi tetapi lebih merupakan kelompok fungsional yang beranggotakan berbagai genus dari filum yang berbeda, terutama Bacteroidetes dan Cyanobacteria (alga hijau-biru).
Mekanisme Luncur yang Misterius dan Kompleks
Tidak seperti berenang dengan flagela, mekanisme di balik gerak luncur masih belum sepenuhnya dipahami dan diduga sangat bervariasi antar kelompok. Beberapa model mekanisme yang diusulkan para ilmuwan adalah:
- Sistem Jet dan Lubang Lentur (Nozzle and Slime Jets): Banyak bakteri luncur, seperti Myxococcus xanthus, mengeluarkan lendir polisakarida (lendir) melalui pori-pori khusus di selubung selnya. Ekskresi lendir ini memberikan daya dorong ke belakang, mendorong sel ke arah depan.
- Motor Adhesi (Adhesive Motors): Protein adhesi pada kutub sel menempel ke permukaan. Motor molekuler di dalam sel kemudian menarik titik adhesi ini, menyebabkan seluruh sel bergerak maju, mirip cara ulat berjalan.
- Perubahan Bentuk Sel: Beberapa bakteri, seperti anggota Cytophaga, diduga menggunakan pergerakan komponen sitoskeleton di sepanjang tubuhnya untuk menghasilkan gelombang yang mendorong mereka di atas permukaan.
1. Ciri-Ciri Umum Bakteri Luncur
- Tidak memiliki flagela tetapi tetap dapat bergerak.
- Gram negatif dengan dinding sel yang fleksibel.
- Bergerak dengan mekanisme eksudasi lendir atau perubahan struktur membran sel dan selalu memerlukan permukaan padat untuk bergerak (tidak dapat berenang di cairan).
- Umumnya ditemukan di lingkungan tanah, air, atau sebagai parasit pada inang lain.
- Beberapa spesies bersifat saprofit, sedangkan yang lain bisa parasitik atau predator.
- Morfologi: Umumnya berbentuk batang (basil) atau filamen yang ramping dan fleksibel.
- Lendir (Slime): Hampir semua menghasilkan lendir yang menjadi komponen kunci dalam pergerakan dan pembentukan koloni.
- Kehidupan Sosial: Banyak yang menunjukkan perilaku sosial yang kompleks. Mereka dapat bergerak dalam kelompok yang terkoordinasi untuk berburu mangsa atau membentuk badan buah (fruiting bodies) saat kondisi lingkungan memburuk.
2. Contoh Kelompok Bakteri Luncur
Kelompok | Contoh Genus | Ciri Khas & Peran Ekologis |
---|---|---|
Myxobacteria |
Myxococcus, Stigmatella
![]() |
Ciri Khas:Membentuk koloni dan menghasilkan spora mikso; banyak spesies bertindak sebagai predator bakteri lain. Peran Ekologis:“Predator puncak” mikroba. Berburu kolektif dengan enzim pencernaan kuat. Saat nutrisi menipis → ribuan sel membentuk badan buah multiseluler; sel berdiferensiasi menjadi spora tahan lama. |
Cytophaga |
Cytophaga, Flavobacterium
![]() |
Ciri Khas:Mendegradasi selulosa, lignin, kitin; dinding sel fleksibel; gliding di permukaan padat. Peran Ekologis:Dekomposer utama bahan organik kompleks di tanah & perairan; sebagian spesies patogen ikan. |
Beggiatoa |
Beggiatoa
![]() |
Ciri Khas & Peran Ekologis:Hidup pada sedimen kaya H₂S; mengoksidasi sulfida beracun menjadi sulfur netral → berperan dalam detoksifikasi alami. |
Flexibacter |
Flexibacter
![]() |
Ciri Khas & Peran Ekologis:Menguraikan polisakarida kompleks; umum di air & tanah; penting dalam dekomposisi material organik perairan. |
3. Cara Multiplikasi (Reproduksi)
- Reproduksi aseksual melalui pembelahan biner.
- Beberapa Myxobacteria membentuk tubuh buah dan spora mikso saat kondisi tidak menguntungkan.
4. Metabolisme
- Sebagian besar adalah aerob (membutuhkan oksigen).
- Myxobacteria bersifat heterotrof dan dapat memakan bakteri lain.
- Cytophaga dapat mendegradasi polimer organik, seperti selulosa dan kitin.
- Beggiatoa mampu mengoksidasi sulfur sebagai sumber energi.
5. Ciri atau Sifat Paling Menonjol
- Mampu bergerak tanpa flagela, menggunakan sistem ekskresi lendir atau perubahan struktur membran.
- Beberapa bersifat predator (seperti Myxobacteria), menyerang dan mencerna bakteri lain.
- Dapat membentuk komunitas sosial (koloni) dan melakukan diferensiasi sel (contoh: Myxococcus).
- Berperan dalam daur ulang bahan organik, terutama kelompok Cytophaga dan Flexibacter.
Bakteri luncur memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama dalam dekomposisi bahan organik dan pengendalian populasi mikroba lain melalui predasi. Kelompok Bakteri Luncur adalah contoh keanekaragaman dan adaptasi mikroba yang menakjubkan. Meskipun mekanisme geraknya masih menjadi bahan penelitian, peran ekologis mereka sebagai pemangsa, dekomposer, dan pendetoksifikasi sangat vital bagi keseimbangan ekosistem. Penelitian lebih lanjut terhadap kelompok ini tidak hanya akan memecahkan misteri biologis fundamental tetapi juga berpotensi memberikan solusi inovatif untuk masalah lingkungan dan kesehatan manusia.
BAKTERI LUNCUR
Klik kartu untuk detail singkat • 1 layar • high-level
Apa Itu?
Gerak tanpa flagela
Bakteri yang mampu bergerak di permukaan padat tanpa flagela/pili. Gerak halus seperti meluncur; ditemukan pada Bacteroidetes & Cyanobacteria.
Mekanisme Luncur
Masih misterius
- Slime jets: ekskresi lendir mendorong sel (contoh: Myxococcus).
- Adhesive motors: protein adhesi menarik sel maju.
- Perubahan bentuk: sitoskeleton menghasilkan gelombang dorong.
Ciri Umum
Gram- negatif & fleksibel
- Tidak berflagela, Gram- negatif.
- Butuh permukaan padat untuk bergerak.
- Morfologi batang/filamen ramping.
- Hasilkan lendir → kunci pergerakan & koloni.
- Hidup di tanah, air, atau sebagai parasit.
Kehidupan Sosial
Berburu kolektif
Banyak spesies berperilaku sosial: koordinasi bergerak, berburu bakteri lain, atau membentuk badan buah saat nutrisi habis.
Myxobacteria
Predator & spora
Genus: Myxococcus, Stigmatella.
Predator mikroba, berburu kolektif. Saat nutrisi rendah → badan buah multiseluler → spora mikso.
Cytophaga
Dekomposer utama
Menguraikan selulosa, lignin, kitin. Penting untuk daur ulang bahan organik. Beberapa bisa patogen ikan.
Beggiatoa
Oksidasi sulfur
Hidup di sedimen kaya H₂S. Oksidasi sulfida beracun → sulfur netral. Berperan dalam detoksifikasi alami lingkungan.
Flexibacter
Pengurai polisakarida
Spesialis degradasi polisakarida kompleks. Banyak ditemukan di air & tanah.
Reproduksi & Metabolisme
Biner & variatif
- Pembelahan biner (umum).
- Myxobacteria: badan buah + spora mikso.
- Kebanyakan aerob.
- Cytophaga: degradasi polimer.
- Beggiatoa: oksidasi sulfur.
Inti Pesan
Bakteri luncur memperlihatkan keanekaragaman strategi gerak & metabolisme. Sebagai predator, dekomposer, dan pendetoksifikasi, mereka vital untuk keseimbangan ekosistem.
Kuis Bakteri Luncur (Gliding Bacteria)
Uji pemahaman Anda tentang definisi, mekanisme, contoh, dan peran ekologis bakteri luncur
Referensi
Spormann, A. M. (1999). Gliding Motility in Bacteria: Insights from Studies of Myxococcus xanthus.
Ulasan komprehensif terkait mekanisme gliding pada Myxococcus xanthus. Tersedia penuh di PubMed Central.
PMC
Nan, B. (2016). Novel mechanisms power bacterial gliding motility. Molecular Microbiology.
Review terbuka yang merangkum mekanisme gliding pada berbagai bakteri (myxobacteria, flavobacteria, mycoplasma).
PMC
Nan, B., & Zusman, D. R. (2011). Uncovering the Mystery of Gliding Motility in the Myxobacteria.
Menjelaskan gen dan mekanisme gliding M. xanthus. Tersedia penuh di PubMed Central.
PMC
Mignot, T. et al. (2007). Evidence That Focal Adhesion Complexes Power Bacterial Gliding Motility.
Studi menunjukkan keberadaan focal adhesion kompleks yang mendukung gliding motility. Tersedia penuh di PubMed Central.
PMC
Balagam, R. et al. (2014). Myxococcus xanthus Gliding Motors Are Elastically Coupled to the Substrate… PLoS Computational Biology.
Studi eksperimental dan pemodelan mendukung model adhesi elastis di gliding. PLoS adalah open access.
PLOS
Tchoufag, J. et al. (2019). Mechanisms for bacterial gliding motility on soft substrates. PNAS (Prosiding).
Model teoritis dan eksperimen menunjukkan bahwa kecepatan gliding dipengaruhi kekakuan substrat. Dapat diakses gratis.
PNAS