BAGIKAN

Ide yang berasal dari berbagai desain bambu untuk furnitur dan seluruh bangunan, bisa digabungkan antara bangunan hijau dan bahan terbarukan untuk menghasilkan ide yang luar biasa yang bisa digunakan berbagai villa mewah, rumah, sekolah dan bangunan infrastruktur. Bambu sendiri merupakan industri yang berkelanjutan di Bali, pengrajin kreatif bekerja dengan bahan-bahan alami secara terampil.

Diawali dengan sketsa sedikit, kemudian membuat maket nyata di lokasi. Setelah jelas penempatannya, dilanjutkan dengan membuat model struktural 1:50 dari skala bambu. Di sinilah seni-dan rekayasa-terjadi. pembangun bambu mengikuti model ini (bukan berupa cetak biru) untuk membangun struktur rumah, biasanya melibatkan lebih dari 100 orang dalam pembangunan, tanpa mesin berat, crane, atau buldoser.

Bambu adalah kayu yang benar-benar berkelanjutan, dengan tekanan sekuat beton dan kekuatan tarik baja. Jenis bambu semisal Petung (atau Dendorocalaus asper) dapat tumbuh sepanjang 18 meter, ringan, berongga, bulat, melengkung, runcing dan fleksibel, sehingga ideal untuk gempa bumi, karena akan menekuk dan melentur jauh sebelum rusak.

Terdapat 1.450 spesies bambu di dunia, dan ada 7 jenis yang ideal digunakan. Karena bambu dapat tumbuh area semisal di dalam jurang Bali dan Jawa dimana lahannya tidak digunakan untuk pertanian dan tumbuh subur saat hujan atau bila ada mata air. Dalam satu rumpun bambu dapat tumbuh hingga 1 m per hari, sehingga dalam 3-4 tahun kemudian, menjadi padat, matang dan siap panen.

Salah satu masalah besar ketika membangun dengan bambu adalah kerentanan terhadap kerusakan serangga. Sehingga perlu metode untuk penanganan awal. Dahulu, kumbang bubuk dapat memakan hampir setiap objek bambu yang dibuat. Karena Bambu sendiri adalah anggota dari keluarga rumput yang getahnya manis. Sehingga jika kita berhasil menggantikan rasa gula dengan garam, kumbang tidak bisa memakannya. perlakuan dengan larutan garam Boron alami secara permanen melindungi dari serangan serangga. Tanpa ini, bambu tidak dapat dianggap sebagai bahan bangunan permanen dan memiliki struktur tahan lama.

Penggabungan sistem berkelanjutan aktif seperti sistem photovoltaics atau air hujan dapat dirancang dan diintegrasikan ke dalam sistem dan desain konstruksi. praktek ini dapat mempengaruhi kebiasaan masyarakat lokal. Dimana, biasanya sebagian besar pengrajin bambu adalah pengrajin kayu-ukiran atau masyarakat tani.

Bambu memiliki fleksibilitas ekstrim, kita hanya perlu mengikuti pola dasar dan berinovasi dengan teknologi pelengkap dan bahan, untuk memiliki kemungkinan kreasi tidak terbatas yang bisa diekspor ke seluruh dunia.

Sementara bambu digunakan sebagai bahan bangunan di negara-negara tropis di mana ia dapat dipanen secara lokal, walaupun penggunaan sementara ini di Asia hanya berkisar bukan untuk tujuan konstruksi. Padahal, Bambu sangat ideal untuk konstruksi tropis dan memiliki aplikasi dalam struktur di iklim lainnya, selain kemungkinan penggunaan dalam kombinasi dengan bahan lain yang sesuai untuk daerah tujuan ekspor tersebut.