BAGIKAN
fineartamerica

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa Megalodon bisa tumbuh dengan ukuran besar karena hidup di lingkungan yang lebih dingin.

Kenshu Shimada, seorang Profesor paleobiologi Universitas DePaul, bersama dengan timnya meninjau kembali pola ukuran tubuh Otodus megalodon. Yaitu, sebuah fosil hiu yang hidup sekitar 15 hingga 3,6 juta tahun yang lalu.

Hasil penelitiannya yang telah diterbitkan di jurnal internasional Historical Biology, memeriksa kembali berbagai catatan yang diterbitkan tentang gigi Megalodon secara geografis dengan perkiraan total panjang tubuh mereka.

“Temuan kami menunjukkan pola ukuran tubuh fosil hiu yang sebelumnya tidak dikenali, terutama mengikuti pola ekologi berbasis geografi yang dikenal sebagai kaidah Bergmann,” kata Shimada.

Kaidah Bergmann adalah kaidah ekogeografis yang menjelaskan bahwa hewan-hewan yang berukuran lebih besar berkembang di iklim yang lebih dingin karena ukurannya membantu mereka dalam mempertahankan panas yang lebih efisien, jika dibandingkan dengan hewan-hewan berukuran kecil.

“Para ilmuwan terus-menerus mencari aturan kehidupan yang membantu kita memprediksi pola alami, dan tampaknya kaidah Bergmann diterapkan pada megalodon Otodus,” kata rekan penulis Victor Perez, ahli paleontologi di Calvert Marine Museum di Maryland.

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi beberapa situs Megalodon sebagai kemungkinan area berkembang biaknya hiu tersebut, karena rata-rata menghasilkan gigi Megalodon yang lebih kecil dibandingkan dengan lokasi Megalodon lainnya. Namun, peneliian ini menemukan bahwa area pembibitan Megalodon yang diidentifikasi sebelumnya terletak di dekat khatulistiwa, di mana air lebih hangat.

“Masih ada kemungkinan bahwa O. megalodon dapat memanfaatkan area pembibitan untuk membesarkan hiu muda,” kata rekan penulis Harry Maisch, dari Bergen Community College dan Fairleigh Dickinson University di New Jersey.

“Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa lokasi fosil yang terdiri dari gigi Megalodon yang lebih kecil mungkin merupakan produk dari setiap hiu yang mencapai ukuran tubuh keseluruhan yang lebih kecil hanya karena suhu air yang lebih hangat”

“Ide studi baru ini berasal dari percakapan biasa yang terjadi selama perjalanan memancing baru-baru ini ke Florida Keys oleh penulis utama, keluarganya dan saya, yang berasal dari pertanyaan mendasar: di mana ikan besar hidup?” kata rekan penulis Martin Becker, seorang profesor ilmu lingkungan di Universitas William Paterson di New Jersey.

Meskipun diprakarsai oleh pertanyaan sederhana ini, “hasil penelitian ini memiliki implikasi penting untuk memahami bagaimana perubahan iklim modern dengan cepat mempercepat pergeseran habitat laut menuju garis lintang yang lebih kutub, bagi predator puncak seperti hiu,” catat rekan penulis Michael Griffiths seorang profesor dari William Paterson University.

“Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa tidak semua individu Megalodon yang berbeda secara geografis, tumbuh sama dengan ukuran raksasa” kata Shimada.

“Gagasan umum bahwa spesies mencapai 18–20 m TL harus diterapkan terutama pada populasi yang menghuni lingkungan yang lebih dingin.”