BAGIKAN
Hispaniolan Solenodon . Credit: Lucy Emery

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid menabrak Bumi dan melenyapkan dinosaurus beserta tiga per empat kehidupan yang ada. Sisanya mungkin telah selamat dan salah satunya adalah sejenis mamalia pemakan serangga yang menyerupai tikus namun memiliki bisa yang berbahaya.

Tim peneliti internasional memusatkan perhatian mereka pada spesies langka yang dikenal dengan Hispaniolan solenodon (Solenodon paradoxus) untuk mengungkap asal-usul racun yang dianggap tidak biasa dihasilkan oleh mamalia.

Hasilnya, diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

(Credit : Rosalind Kennerley)

Melalui analisisnya, para peneliti menunjukkan bahwa racun yang dimiliki oleh solenodon mengandung protease serin kallikrein-1 yang dapat menurunkan tekanan darah vertebrata yang kadang mereka makan.




Tim peneliti juga menemukan bahwa toksin protease serin kallikrein-1 yang ditemukan dalam racun solenodon telah berevolusi secara paralel dengan yang terdeteksi dalam racun dari celurut berbisa yang sebenarnya berkerabat jauh. Karena itu, racun pembangun yang sama telah berevolusi secara konvergen di dalam solenodon dan celurut, terlepas dari perbedaan satu sama lain, lebih dari 70 juta tahun yang lalu.

“Protein khusus ini terdapat di kelenjar ludah pada kebanyakan mamalia. Melalui penelitian, kami dapat menunjukkan bahwa mereka secara independen terkooptasi terhadap peran toksik dalam sistem racun oral baik solenodon maupun celurut. Temuan ini merupakan contoh yang menarik tentang bagaimana evolusi dapat menyalurkan adaptasi baru ke jalur yang dapat diulang”. kata Nick Casewell dari Liverpool School of Tropical Medicine.

Gigi untuk mengirimkan racun dari solenodon Hispaniolan. [ Credit: Nicholas Casewell ]

Solenodon Hispaniolan hanya ditemukan di pulau Hispaniola di Karibia yang terdiri dari Republik Dominika dan Haiti. Dianggap sebagai salah satu mamalia yang paling berbeda secara Evolusioner dan Terancam Punah (EDGE) oleh program EDGE of Existence dari ZSL. Ini adalah salah satu dari sedikit saja mamalia yang berbisa, menghasilkan air liur beracun yang diinjeksikan pada mangsanya melalui alur unik di gigi seri bawahnya (yang memberikan solenodon namanya). Solenodon adalah sebagian hewan dari beberapa mamalia darat Karibia yang masih hidup dan terancam saat ini oleh hilangnya habitat dan predasi.




Meskipun racun merupakan sifat langka yang ditemukan pada mamalia, tim menunjukkan bahwa racun telah berevolusi secara independen setidaknya empat kali pada mamalia eulipotyphlan seperti Solenodon. Bahkan, jumlah asal-usulnya racun ini lebih banyak dari pada gabungan semua kelompok mamalia lain, dan lebih banyak daripada kebanyakan kelompok vertebrata lainnya.