BAGIKAN
(DarkWorkX/ Pixabay)

Sejak NASA mengumumkan ditemukannya konstelasi bintang ke -13 yang diberi nama Ophiuchus, yang menyebabkan mereka yang terlahir antar 29 November hingga 17 Desember berada di bawah konstelasi bintang baru, para penggemar astrologi merasa resah. Mereka berkata bahwa perubahan ini dapat membuat mereka mengalami krisis identitas. NASA dikatakan telah menghancurkan hidup mereka.

Dan selama beberapa tahun belakangan ini, NASA harus selalu menjelaskan pada khalayak bahwa mereka tidak melakukan perubahan zodiak dari Sagitarius menjadi Scorpio secara tiba-tiba, dan tentu saja perubahan ini tidak akan merubah karakter diri anda selama ini.

Para ilmuwan yang berkecimpung dalam ilmu astronomi tidak punya kekuatan untuk merubah tanda zodiak apalagi karakter seseorang. Karena ilmu astronomi dan astrologi adalah hal yang sangat berbeda, hanya hanya satu diantara keduanya yang menjadi domain para ilmuwan.

“Kami melihat komentar-komentar tentang zodiak yang terus muncul setiap beberapa tahun,” badan antariksa Amerika Serikat menulis di akun twitter mereka belum lama ini.

“Tidak, kita tidak merubah zodiak.”

Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kita harus kembali ke masa tiga ribu tahun yang lalu ketika bangsa Babilonia kuno menemukan konsep konstelasi bintang untuk pertama kalinya.

Para pengamat langit dari kerajaan kuno pada masa itu menggunakan bintang-bintang sebagai cara untuk menentukan waktu dan mereka menganggap diri mereka sebagai bangsa yang terikat erat dengan alam semesta.

Bangsa Babilonia membagi langit menjadi 12 bagian yang sama besar untuk menggambarkan 12 bulan pada kalender, kemudian mereka memberi lambang zodiak atau konstelasi yang mewakili setiap bagian tersebut.

Dan ketika Bumi mengorbit, matahari bergerak melewati setiap zodiak, seperti jarum jam.

Tetapi, menandai setiap bagian langit dengan satu konstelasi tidaklah mudah, ada satu konstelasi yang berada di antara satu bagian dari ke-12 bagian tersebut. Dan faktanya, bangsa Babilonia sebenarnya telah mengidentifikasi 13 konstelasi bintang, tetapi mereka harus menyesuaikannya dengan 12 bulan kalender, sehingga satu konstelasi harus dihilangkan. Ophiuchus adalah konstelasi yang tidak beruntung.

Dari semua ini, bisa dikatakan bahwa ilmu astrologi didasarkan pada sistem konstelasi sudah tidak dapat digunakan lagi saat ini. Terlebih karena saat ini langit di atas bumi tidak terlihat sama seperti pada masa Babilonia karena saat ini sudut kemiringan dari sumbu Bumi telah berubah.

Pada tahun 2016, Space Place, sebuah blog untuk anak-anak yang dikelola oleh NASA menjelaskan bagaimana sistem konstelasi atau zodiak kuno tidak bisa dipergunakan lagi.

“Ketika bangsa Babilonia pertama kali menemukan 12 tanda zodiak, mereka yang terlahir antara tanggal 23 Juli hingga 22 Agustus berada dibawah konstelasi Leo,” demikian blog tersebut menjelaskan.

“Kini, 3000 tahun kemudian, langit telah berubah karena sumbu Bumi (Kutub Utara) tidak mengarah pada arah yang sama seperti dulu lagi.”

Dengan menambahkan zodiak ke-13, para astronom mengkalkulasikan penanggalan zodiak baru:

Capricorn: 20 Januari – 16 Februari

Aquarius: 16 Februari – 11 Maret

Pisces: 11 Maret – 18 April

Aries: 18 April – 13 Mei

Taurus: 13 Mei – 21 Juni

Gemini: 21 Juni – 20 Juli

Cancer: 20 Juli – 10 Agustus

Leo: 10 Agustus – 16 September

Virgo: 16 September – 30 Oktober

Libra: 30 Oktober – 23 November

Scorpio: 23 November – 29 November

Ophiuchus: 29 November – 17 Desember

Sagitarius: 17 Desember – 20 Januari

Dan tentu saja, urutan konstelasi diatas bukanlah perubahan resmi dari tanda zodiak anda, tetapi hasil kalkulasi matematis yang cukup menarik.

Tetapi banyak orang yang terlalu serius pada tanda zodiak mereka, dan perubahan ini sangat sulit dipahami oleh mereka. Setelah blog tersebut dipublikasikan, rumor beredar dengan cepat yang menyatakan bahwa badan antariksa Amerika Serikat secara tiba-tiba merubah tanda zodiak setiap orang.

Dan sejak itulah NASA berusaha menjernihkan masalah ini, mereka terus memberikan penjelasan sejelas mungkin pada khalayak, bahwa astrologi tidak menjadi urusan pada astronom.

Walaupun di tahun 2016 rumor ini telah diklarifikasi oleh NASA, rumor ini terus berputar dan kembali lagi, seperti konstelasi di langit yang selalu berputar dan kembali.