BAGIKAN
Diagram dari orbit berbagai objek dekat bumi[NASA]

Near Earth Objects (NEOs) adalah benda-benda kecil di tata surya yang orbitnya terkadang membawa mereka mendekat ke Bumi, sehingga berpotensi untuk mengancam terjadinya tabrakan. NEOs adalah hasil pelacakan dari komposisi, dinamika dan kondisi lingkungan di seluruh tata surya dan sejarah sistem planet kita.

Sebagian besar meteorit berasal dari NEO, yang merupakan salah satu sumber utama pengetahuan kita tentang perkembangan tata surya. Karena beberapa dari mereka lebih mudah dijangkau dengan pesawat ruang angkasa daripada Bulan atau planet lainnya, NEO adalah target potensial untuk misi NASA.

Jumlah total NEO yang telah diketahui lebih dari 18000. Tingkat penemuan telah semakin maju pesat baru-baru ini, sebagian didorong oleh mandat Kongres 1998 untuk mengidentifikasi 90% NEO yang lebih besar dari 1 km (Kongres pada tahun 2005, mengakui bahaya yang ditimbulkan bahkan oleh NEO yang berukuran lebih kecil, menambahkan mandat untuk ukuran sekecil 140 meter.)

Pentingnya NEO untuk sains dan keamanan telah menekankan perlunya statistik yang akurat dari jumlah populasi – namun terdapat permasalahan.

Proses untuk menemukan NEO membutuhkan pembedaan antara target yang diketahui dan tidak diketahui, dan kemudian menindaklanjuti target yang sebelumnya tidak diketahui untuk mengukur orbitnya.

Katalog elemen orbital NEO yang dikenal, distribusi frekuensi ukurannya, serta wilayah langit yang dikunjungi oleh teleskop, semuanya berfungsi sebagai masukan untuk memperkecil model populasi yang gagal. Tetapi beberapa NEO yang telah terlihat dan dilaporkan, tetapi pengamatan lanjutannya tidak dilakukan.

Astronom CfA Peter Vereš, Matthew Payne, Matthew Holman, Gareth Williams, Sonia Keys, dan Ian Boardman (semuanya berafiliasi dengan Minor Planet Center di CfA) dan seorang rekan telah menganalisis laporan NEO dari 2013 hingga 2016; lebih dari 170.000 benda (termasuk komet) dilaporkan sebagai kandidat.

Dengan melacak daftar kandidat yang diajukan ke Minor Planet Center dan menggunakan alat statistik, para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 18% dari semua kandidat NEO masih belum dikonfirmasi. Mereka menunjukkan beberapa alasan termasuk keterlambatan dalam melaporkan deteksi; objek  tersebut bergerak, dan para ilmuwan menemukan bahwa menunda pelaporan awal dari dua hingga sepuluh jam menghasilkan penggandaan jumlah deteksi yang belum dikonfirmasi (penundaan itu mempersulit tindak lanjut untuk menemukan sumber yang bergerak).

Masalah lainnya adalah NEO yang belum dikonfirmasi cenderung lebih lemah dan lebih sulit untuk ditindaklanjuti.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa jumlah kandidat NEO yang belum dikonfirmasi bisa jauh lebih besar, dalam jumlah ribuan, dan menekankan perlunya survei untuk mengirimkan laporan deteksi secara cepat.

Penelitian ini telah diterbitkan di The Astronomical Journal.