BAGIKAN
knowledgenuts

Di tahun 1942, Winston Churchill pernah memerintahkan fasilitas rahasia Inggris yang disebut Porton Down, untuk menggunakan antraks sebagai senjata biologis melawan Nazi. Selama Perang Dunia II, Inggris menyusun rencana untuk meracuni sapi Jerman untuk merusak pasokan daging negara itu.

Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Pengobatan modern secara signifikan telah mengurangi tingkat kematian. Namun, di tahun 1940-an, antraks dengan cepat dapat membunuh hingga 60% dari semua hewan atau manusia. Antraks yang terhirup, jauh lebih mematikan, dengan tingkat kematian hingga 95%.

Rencana dari Operasi Vegetarian adalah dengan menjatuhkan “kue ternak” – suplemen makanan yang diberikan kepada sapi – yang dicampur dengan antraks. Dengan pesawat pengebom, makanan ternak ini berencana dijatuhkan di sebuah ladang di mana para sapi sedang merumput tanpa curiga.

Ternak yang memakan kue akan mati. Atau, menyebarkan penyakit bagi mereka yang memakan dagingnya. Karena tujuan dari operasi ini adalah untuk menghapus persediaan makanan dan menyebabkan manusia memakan daging yang terinfeksi. Lalu bakteri tersebut diharapkan akan menyebar di antara manusia dan membuat musuh kelaparan.

Jerman mungkin akhirnya menghindari makanan daging sama sekali. Karena sumber daging yang bersih pun akan dicurigai. Ini dapat menyebabkan kekurangan pangan dan menurunkan moral nasional di Jerman. Dan itulah sebabnya mengapa misi ini disebut sebagai “Operasi Vegetarian”.

Untuk menguji keefektifan rencana ini, kue yang mengandung antraks dijatuhkan seperti bom ke Pulau Gruinard, tak jauh dari pantai Skotlandia. Di mana sekawanan domba telah ditempatkan sebagai sampel populasi.

Semua domba mati dalam beberapa hari. Namun antraks mencemari hampir seluruh pulau, sehingga perlu mengkarantina seluruh tempat. Domba-domba itu dikubur. Namun, salah satu di antaranya entah bagaimanaa hanyut hingga mencapai daratan Skotlandia. Bangkai itu dimakan oleh seekor anjing, yang kemudian menyebabkan wabah di antara ternak dan hewan peliharaan setempat.

Pihak berwenang berhasil mengkarantina daerah itu dan mencegah penyebaran lebih lanjut, tetapi itu menjadi pengingat yang mengerikan bahwa senjata mereka sendiri dapat berbalik arah kepada mereka sendiri.

Karena kegagalan ini, Operasi Vegetarian ditinggalkan. Sebagai akibatnya, pulau itu tetap terkontaminasi antraks sampai sekitar tahun 1990.