BAGIKAN
Macam-macam spesimen dari koleksi parasit Smithsonian.(Paul Fetters for the Smithsonian Institution/Courtesy of Science Advances)

Sebuah studi parasit terlengkap dalam sejarah baru saja dipublikasikan dalam jurnal Science Advances. Para peneliti menemukan bahwa perubahan iklim bisa menghapus setidaknya sepertiga dari seluruh spesies parasit di dunia.Dipimpin oleh Colin Carlson dari University of California, Berkeley; para peneliti mempelajari koleksi 20 juta parasit yang disimpan di Museum of National History milik Smithsonian Institution untuk memetakan distribusi global dari 457 parsasit.

Para peneliti kemudian mensimulasikan iklim masa depan dan berbagai macam skenario untuk mengetahui efeknya terhadap habitat para parasit.

Ternyata, kepunahan parasit mencapai 10 persen dari seluruh populasi dan sepertiga dari jumlah spesies pada tahun 2070. Hal ini, menurut para peneliti, bukanlah hal yang baik.

Pasalnya, meski cacing pita, cacing gelang, kutu, dan parasit-parasit lainnya membawa penyakit, mereka memiliki peran penting dalam ekosistem.

Dikutip dari The Guardian 6 September 2017, Carlson mengatakan, meskipun Anda jijik akan mereka, parasit memiliki peran yang besar di ekosistem. Mereka menyediakan 80 persen dari makanan dalam rantai  ekosistem.

“Selain itu, memiliki banyak macam parasit dalam ekosistem juga berarti membuat mereka berkompetisi satu sama lain, dan memperlambat penyebaran penyakit,” ujarnya.

Bila sepertiga dari seluruh spesies parasit yang ada sekarang punah, maka stabilisasi ekosistem akan terganggu dan menyebabkan invasi dari parasit yang tersisa ke area baru. Hal ini, kata Carlson, akan menganggu manusia dan makhluk hidup lainnya.

Carlson mengatakan, sulit untuk mengetahui konsekuensi pasti (dari kepunahan parasit) karena kita hanya tahu sedikit mengenai mereka.

“ Perubahan iklim akan membuat sebagian parasit punah dan sebagian lagi berkembang pesat, tetapi kita berpendapat bahwa fenomena ini berbahaya karena kepunahan dan invasi selalu bergandengan tangan,” ujarnya.