Jauh sebelum ditemukannya listrik, petir telah hadir sebagai medan elektromagnetik paling utama di atmosfer Bumi. Ada sekitar 2.000 badai petir yang aktif pada waktu tertentu, sehingga manusia dan mahluk hidup lainnya telah bermandikan medan elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat rendah ( extremely low frequency / ELF ) selama miliaran tahun.
Medan elektromagnetik ini merupakan hasil dari aktivitas petir secara global yang dikenal sebagai Schumann Resonances, memiliki kekuatan yang lemah dan sulit untuk dideteksi. Para ilmuwan tidak pernah menduga bahwa petir memiliki dampak yang nyata pada kehidupan di Bumi.
Studi terbaru dari Tel Aviv University menemukan bahwa medan elektromagnetik ini mungkin memiliki sifat sebagai pelindung bagi organisme yang hidup di bawah kondisi tekanan.
Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Colin Price dari Porter School of Environment and Earth Sciences TAU dan diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Reports.
“Kami menemukan bahwa di bawah kondisi yang terkendali, medan Resonansi Schumann tentu berpengaruh pada jaringan mahluk hidup,” kata Prof Price. “Efek yang paling penting adalah bahwa medan ELF atmosfer benar-benar melindungi sel-sel di bawah kondisi tekanan. Dengan kata lain, ketika sel-sel biologis berada di bawah tekanan – misalnya karena kekurangan oksigen, – medan atmosfer dari petir tampaknya telah melindunginya dari kerusakan. Mungkin ini terkait dengan peran evolusi yang dimainkan medan ini pada mahluk hidup. ”
Dalam berbagai percobaan yang dilakukan di laboratorium, di mana para ilmuwan menginduksi sejenis medan elektromagnetik yang mirip dengan yang ada di atmosfer, mereka menyaksikan efek signifikan yang ditimbulkan terhadap sel-sel jantung tikus yang masih hidup selama 30-40 menit.
Medan magnet yang sangat lemah dalam rentang frekuensi 7,6 – 8 Hz menginduksi sejumlah efek ketika diterapkan pada sel jantung tikus, termasuk pengurangan kontraksi secara spontan, transien kalsium dan pelepasan Creatine Kinase (CK). (Pelepasan CK ke dalam sebuah media cair di sekitar sel-sel jantung adalah ukuran yang menunjukkan kerusakan sel-sel jantung, yang juga terjadi selama serangan jantung).
Para ilmuwan menemukan bahwa efeknya bersifat sementara, karena perubahan sel yang diinduksi kembali ke semula ketika medan magnetnya dimatikan.
“Ini adalah studi pertama yang menunjukkan hubungan antara aktivitas petir/kilat secara global dengan Resonansi Schumann dan aktivitas sel pada mahluk hidup,” kata Prof Price. “Ini mungkin menjelaskan mengapa semua mahluk hidup memiliki aktivitas listrik dalam rentang spektral ELF yang sama, dan ini adalah pertama kalinya hubungan tersebut ditunjukkan. Ini bisa memiliki beberapa implikasi pengobatan di masa depan, karena medan elektromagnetik ELF ini tampaknya telah melindungi sel dari kerusakan, tetapi ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. ”
Prof Price dan timnya sedang memperluas penelitian mereka pada jenis sel biologis lainnya untuk mengetahui apakah ada efek yang serupa yang ditimbulkan dari medan elektromagnetik ini pada jenis sel lainnya.