BAGIKAN
Image by Robert-Owen-Wahl from Pixabay

Para peneliti dan ahli kesehatan dari ANU (Australian National University) menemukan bahwa rata-rata konsumsi makanan orang-orang di masa kini setiap hari memiliki kandungan kalori yang jauh lebih tinggi dibanding 50 tahun yang lalu, yaitu dengan kelebihan kalori yang setara dengan satu porsi besar burger setiap hari. Kenyataan ini sangat mengkhawatirkan, karena berdasarkan hasil penelitian, gaya hidup dengan pola makan tidak sehat dan tinggi kalori, akan meningkatkan  resiko menurunnya fungsi otak.

Professor Nicolas Cherbuin, penulis utama artikel riset yang dipublikasikan dalam Frontier in Neuroendocrinology mengatakan bahwa kesehatan otak seseorang bisa menurun lebih cepat dikarenakan pilihan hidup tidak sehat yang sekarang ini banyak dijalaninya.

“Apabila anda terbiasa makan makanan cepat saji dan kurang olahraga, tanpa disadari kita telah merusak otak anda,” demikian Professor Cherbuin dari ANU Center for Research on Ageing Health and Wellbeing.

“Kami menemukan bukti kuat bahwa seseorang yang mempunyai pola makan yang buruk dan tidak pernah melakukan olahraga dalam waktu yang lama akan beresiko tingi terkena penyakit diabetes tipe 2 dan penurunan fungsi otak secara signifikan, seperti pikun (dementia) dan penyusutan otak.”

Riset ini melaporkan bahwa sekitar 30 persen dari populasi orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan maupun obesitas, dan lebih dari 10 persen dari semua orang dewasa akan terkena penyakit diabetes tipe 2 di tahun 2030.

“Hubungan penyakit diabetes tipe 2 dengan penurunan secara cepat fungsi otak adalah suatu hal yang pasti,” kata Professor Cherbuin.

“Tetapi hasil riset kami juga menunjukkan bahwa neurodegeneration, atau hilangnya fungsi dari neuron telah terjadi jauh sebelumnya, kami menemukan bukti nyata hubungan antara penurunan fungsi otak dengan pilihan hidup yang tidak sehat.”

“Kerusakan tersebut akan bersifat permanen setelah seseorang mencapai usia setengah baya, karena itu kami mendorong setiap orang untuk menerapkan pola hidup sehat, makan makanan sehat dan olah raga teratur—paling baik dimulai dari usia sedini mungkin, sejak anak-anak atau diawal usia dewasa.”

Satu porsi standar makanan cepat saji burger dan minuman ringan mengandung sekitar 650 kalori adalah jumlah kalori tambahan yang dikonsumsi oleh sejumlah besar masyarakat dunia setiap harinya, dibanding dengan jumlah kalori yang dikonsumsi masyarakat ditahun 1970an.

Professor Cherbuin mengatakan bahwa jumlah kalori yang cukup bagi kebutuhan energi seseorang hanya seperempatnya dan untuk wanita adalah kurang dari sepertiganya.

“Adanya kelebihan jumlah energi yang masyarakat konsumsi setiap hari dibandingkan dengan 50 tahun yang lalu menunjukkan bahwa dimasa kini banyak orang yang memiliki pola makan tidak sehat,” kata Professor Cherbuin.

“Sekarang ini dalam masyarakat, pilihan makanan tidak sehat khususnya makanan cepat saji, sudah menjadi sebuah kebiasaan, dan ini sangatlah mengkhawatirkan. Sebagai anggota masyarakat, kita mungkin harus merubah mindset kita dalam memilih makanan mana yang baik bagi tubuh kita. Jika tidak, akan semakin banyak kita lihat orang-orang yang kelebihan berat badan dan penderita obesitas terkena berbagai penyakit serius.”

Professor Cherbuin berkata bahwa seringkali usaha seseorang mencegah menurunnya fungsi otak dilakukan dengan “sedikit terlambat”.

“Apa yang jelas terlihat dari hasil penyelidikan kami adalah,  umumnya nasihat untuk mengurangi resiko kerusakan otak, termasuk resiko terkena pikun (dementia), diberikan pada mereka yang  telah berusia 60 tahunan atau lebih, dan itu sudah sangat terlambat.”

“Banyak orang yang telah menderita pikun dan berbagai gejala penurunan fungsi kognitif, termasuk penyusutan otak, terus melakukan gaya hidup yang meningkatkan resiko penyakit tersebut dengan makan berlebihan dan tidak melakukan olahraga secara teratur.

“Salah satu cara terbaik untuk bagi kita untuk mencegah timbulnya masalah di otak kita adalah dengan mengatur pola makan yang sehat serta melakukan olah raga secara teratur. Setiap orang, orang tua, para profesional, profesional medis dan juga pemerintah mempunyai peran penting dan sudah seharusnya berperan serta didalamnya.”

Hasil penelitian dari ANU ini adalah gabungan dari 200 riset intenasional termasuk juga dari The Personality & Total Health (PATH) Through Life project di Australian Territory and Queanbeyan yang telah memantau kesehatan otak dak proses penuaan lebih dari 7.000 orang.