BAGIKAN
Credit: Antiquity (2019

Crannog adalah pulau buatan yang sangat kecil yang dibangun di atas sungai atau danau yang dapat ditemukan di Skotlandia, Wales dan Irlandia. Pada umumnya berdiameter tidak lebih dari 10 hingga 30 meter. Para peneliti percaya crannog digunakan sebagai semacam tempat tinggal di atas perairan yang dapat diakses melalui jembatan. Namun, tidak ada yang tahu secara pasti untuk apa tujuan pembangunannya. Berbagai teori telah dikemukakan, misalnya bahwa crannog digunakan untuk sebuah ritual keagamaan.

Sebagaimana Stonehenge, masyarakat Inggris Neolitikum memang gemar membangun berbagi objek menggunakan batu berukuran besar. Fakta menunjukkan bahwa beberapa batu yang digunakan untuk membuat crannog bisa berbobot sekitar 250 kg. Dapat dibayangakan seperti apa upayanya orang Neolitik memindahkan batu seberat itu menuju sebuah perairan.

Selama ini, para peneliti percaya bahwa sebagian besar crannog di Skotlandia dibangun selama Zaman Besi (sekitar 1200 hingga 500 SM), karena hanya ada sedikit studi yang terkait denga asal-muasalnya. Dalam upaya terbarunya, para peneliti melaporkan telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa setidaknya beberapa crannog di Skotlandia jauh lebih tua daripada yang telah diperkirakan hingga ribuan tahun.

Para arkeolog dari University of Reading dan University of Southampton, telah menemukan bukti yang menunjukkan beberapa crannog di Skotlandia dibangun selama periode Neolitikum, beberapa ribu tahun yang lalu. Para peneliti, Duncan Garrow dan Fraser Sturt, telah menulis makalah tentang temuan mereka yang diterbitkan di jurnal Antiquity.

Crannog yang telah direkonstruksi di Loch Tay, Skotlandia [Wikimedia]

Garrow dan Sturt melaporkan bahwa pada tahun 2011, Chris Murray, mantan penyelam Angkatan Laut Kerajaan, sedang mengeksplorasi perairan di sekitar crannog di Hebrides Luar Skotlandia. Dia menemukan beberapa potongan tembikar di dasar air yang terlihat menarik.

Setelah membawa sampelnya ke petugas konservasi lokal di museum terdekat, keduanya kembali menjelajahi daerah bawah perairan di sekitar beberapa crannog lokal lainnya dan menemukan lebih banyak potongan tembikar lainnya. Akhirnya, temuan tersebut sampai ke Garrow dan Sturt, yang melakukan penelitian secara formal terhadap crannog dan tembikar yang ditemukan oleh para penyelam.

Penanggalan radiokarbon yang dilakuakn pada potongan tembikar dan potongan kayu yang diasumsikan telah digunakan pada crannog sebelumnya, menunjukkan bahwa crannog telah digunakan sejak dari 3640 hingga 3360 SM, yang artinya bangunan tersebut berasal dari periode Neolitikum atau yang dikenal juga Zaman Batu Muda.


Perbandingan foto udara dari keenam situs pulau yang diketahui telah menghasilkan materi Neolitikum (semuanya ditunjukkan pada skala yang sama): 1) Arnish; 2) Bhorgastail; 3) Eilean Domhnuill; 4) Lochan Duna (Ranish); 5) Loch an Dunain (Carloway); 6) Langabhat (gambar © dari Getmapping PLC). Credit: Antiquity (2019).

Sebuah kemungkinan bahwa beberapa crannog mungkin berasal dari zaman Neolitikum pertama kali muncul pada 1980-an, ketika para arkeolog menggali sebuah pulau kecil dari periode Zaman Besi di sebuah danau di pulau North Uist Skotlandia, mereka menyadari sedang menemukan situs Neolitikum. Tetapi meskipun para peneliti menduga itu bukan satu-satunya temuan, pencarian crannog lainnya pada tahun-tahun berikutnya tidak menghasilkan bukti berasal dari Neolitikum.