Menurut World Population Clock, Lebih dari 7,5 miliar manusia sekarang tinggal di planet bumi. Namun kenaikan jumlah populasi ini sebanding dengan peningkatan jumlah orang yang masih memiliki kekurangan akses terhadap sumber daya seperti makanan dan energi . Populasi global sebesar 7,5 miliar orang memiliki dampak luas – termasuk pada peningkatan emisi gas rumah kaca , persediaan makanan yang ketat, dan peningkatan konsumsi total, menurut Organisasi Amal Population Matters.
Population Matters mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk bisa menyebabkan beberapa negara tetap dalam kemiskinan , dan itu telah memberikan pengaruh pada areal tanah yang dibutuhkan oleh satwa liar, -salah satunya dengan pembukaan areal baru hutan baik untuk dijadikan pemukiman maupun untuk kegiatan ekonomi. Kepala Kampanye Alistair Currie mengatakan, “Kita akan melihat persaingan ketat dikarenakan penyusutan sumber daya yang tidak hanya mencakup bahan bakar fosil tapi juga air dan tanah yang produktif, mendorong kelonjakan harga bukan hanya untuk konsumen tapi juga bagi bidang bisnis dan industri yang membutuhkannya. Potensial pasar yang besar seperti sebagian besar sub-Sahara Afrika akan terjebak dalam kemiskinan dan kita akan melihat ketidakstabilan politik yang timbul dari tekanan penduduk dan migrasi, termasuk juga konflik sumber daya. ”
Cina memiliki penduduk terbanyak ; 1,38 miliar orang tinggal di sana. Berikutnya negara India dengan jumlah penduduk 1,34 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 326 juta, dan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 263 juta . Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap populasi global penduduk bumi akan mencapai 10 miliar orang pada tahun 2056.
Currie memperingatkan bahwa disaat sektor bisnis dapat melihat peningkatan populasi global sebagai peluang untuk mendapatkan lebih banyak jumlah pelanggan, pertumbuhan yang terlampau melonjak juga akan berdampak buruk bagi planet kita – termasuk juga pada bidang bisnis. Dia berkata, “Pertumbuhan tidak dapat berlanjut tanpa batas waktu di planet yang memiliki keterbatasan, dan jumlah konsumen yang lebih sedikit pada akhirnya akan lebih baik bagi kita semua. Bisnis harus mulai mengenali dan beradaptasi dengan kenyataan itu. Dengan tindakan sekarang, kita bisa membatasi pertumbuhan penduduk dan akhirnya mencapai tingkat yang berkelanjutan. ”
Lebih banyak penduduk bumi, lebih banyak dampaknya
Sementara jumlah perkembangan penduduk paling cepat berada di negara-negara termiskin, maka anak-anak yang lahir di negara-negara terkaya memiliki dampak terbesar terhadap lingkungan. Seorang Amerika menghasilkan CO2 160 kali lebih banyak daripada seseorang dari Nigeria – orang Inggris 70 kali lebih banyak.
Tingkat konsumsi di negara maju menuntut lebih banyak kemampuan bumi daripada yang bisa diberikannya . Manusia sudah menggunakan sumber daya dari 1,6 planet – jika semua orang memiliki gaya hidup seperti orang Amerika, maka diperlukan empat buah Bumi untuk dapat menopang kebutuhan hidup.
Saat ini, banyak negara yang lolos dari kemiskinan namun pembangunan menyambut di tahap selanjutnya membawa tantangan bagi kita semua: karena mereka menjadi lebih makmur, konsumsi dan kenaikan emisi mereka meningkat. Negara – negara kaya harus mengurangi konsumsi – dan cara yang paling efektif adalah mengurangi jumlah konsumen.
Setiap manusia yang baru terlahir berhak mempertahankan kehidupannya yang layak. Namun akibatnya untuk mencapai planet yang sehat menjadi lebih sulit.
Jika, rata-rata, hanya ada setengah anak per keluarga di masa depan, akan ada satu miliar lebih sedikit dari kita daripada yang diperkirakan PBB pada tahun 2050 – dan empat miliar lebih sedikit pada akhir abad ini (dalam masa kehidupan Banyak anak yang lahir hari ini). Miliaran berkurang jumlah mulut untuk yang diberi makan, lahan untuk digunakan dan gas rumah kaca untuk diproduksi.
Memastikan setiap orang memiliki kesempatan dan hak untuk memilih jumlah keluarga mereka. Setiap orang yang memiliki hak itu melakukannya dengan serius dan bertanggung jawab akan berarti masa depan yang lebih baik bagi anak yang berusia tujuh setengah tahun -saat ini- dan mereka yang lahir setelahnya.
