Para peneliti dari Ben-Gurion University telah mengembangkan sistem pencitraan baru untuk satelit yang dapat merevolusi secara ekonomi dan pencitraan yang telah ada saat ini di mana melaui kamera berbasis ruang angkasa dan bahkan teleskop berbasis daratan.
Sebuah artikel edisi Desember yang telah dipublikasikan di jurnal Optica menunjukkan bahwa satelit-nano seukuran kotak susu yang didesain dalam bentuk bulat (annular) mampu menangkap gambar yang sebanding dengan resolusi full-frame, berbasis lensa atau sistem cermin cekung yang digunakan pada teleskop saat ini.
Angika Bulbul, yang bekerja di bawah pengawasan Prof. Joseph Rosen dari Departemen Teknik Listrik dan Komputer Ben-Gurion University, menjelaskan sifat dasar dari penelitian ini. Menurutnya pengembangan tersebut membuktikan bahwa hanya dengan menggunakan aperture (lubang lensa) parsial, gambar dengan resolusi tinggipun bahkan dapat dihasilkan, sehingga dapat mengurangi biaya lensa teleskopik tradisional yang berukuran jauh lebih besar.

“Beberapa asumsi sebelumnya tentang fotografi jarak jauh adalah salah,” kata Bulbul. “Kami menemukan bahwa Anda hanya memerlukan sebagian kecil dari lensa teleskop untuk mendapatkan gambar berkualitas. Bahkan dengan menggunakan aperture perimeter lensa, serendah 0,43 persen, kami berhasil mendapatkan resolusi gambar yang serupa dibandingkan dengan area bukaan penuh cermin / sistem pencitraan berbasis lensa. Dengan demikian, kita dapat memangkas biaya, waktu, dan bahan yang sangat besar yang dibutuhkan untuk teleskop optik ruang angkasa tradisional raksasa dengan cermin melengkung berukuran besar. ”
“Singkatnya, kami telah menunjukkan bahwa bukaan penuh yang jelas dari sistem pencitraan konvensional dapat diganti dengan bukaan berbentuk lingkaran tanpa kehilangan resolusi gambar dari sistem bukaan penuh asli” tulis para peneliti dalam artikelnya.
Untuk menunjukkan Synthetic Marginal Aperture with Revolving Telescopes (SMART), tim peneliti membangun model laboratorium miniatur dengan array melingkar sub-aperture untuk mempelajari resolusi gambar dan membandingkannya dengan pencitraan lensa penuh.
Namun, menurut mereka, dengan ukuran satelit yang lebih kecil akan muncul berbagai tantangan seperti turbulensi atmosfer, penghamburan oleh aerosol, intensitas cahaya yang lebih rendah, dan menemukan orbit satelit yang stabil dapat diantisipasi pada peningkatan sistem untuk aplikasi teleskop satelit, dan merupakan topik penelitian di masa depan.