Dalam sistem bintang tata surya kita, hanya ada satu bintang yang bernama Matahari yang dikelilingi berbagai planet, termasuk Bumi. Namun, sistem bintang tidak selalu terdiri dari satu bintang di mana setiap planet mengobitnya dalam sistem tersebut.
Misalnya Sirius, bintang paling terang di langit Utara memiliki bintang pendamping katai putihnya yang lebih redup. Sistem dua bintang ini dikenal sebagai sistem bintang biner. Dan Alpha Centauri, sistem bintang sekaligus sistem planet yang terdekat dengan tata surya, terdiri dari tiga buah bintang. Bahkan ada juga yang terdiri dari lima bintang dalam sistemnya.
Sekarang, TESS, teleskop berbasis luar angkasa milik NASA, telah menemukan sebuah planet yang mengorbit pada sistem bintang biner yang disebut sebagai TOI-1338. Ini adalah pengalaman pertama bagi TESS dalam menemukan sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit sepasang bintang biner.
Planet ekstrasurya ini dinamai TOI 1338 b. Berjarak sekitar 1.317 tahun cahaya yang berada di konstelasi Pictor. Ukurannya 6,9 kali Bumi. Bintang yang pertama, 10% lebih besar dari Matahari kita, dinamai TOI-1338A. Sedangkan bintang yang kedua hanyalah katai merah kecil, yang lebih redup. Ukurannya sepertiga dari massa Matahari.
Kedua bintang itu juga saling berdekatan, mengorbit satu sama lain setiap 14,6 hari. Tetapi planet TOI 1338 b mengikuti jalur yang lebih luas di sekitar pasangan ini, membutuhkan waktu sekitar 95 hari untuk menyelesaikan satu orbit tunggalnya.
Planet ini mengorbit di bidang yang hampir persis sama dengan bintang-bintangnya. Sehingga ia mengalami gerhana bintang biasa. Karena mengorbit pada dua buah bintang, planet ekstrasurya ini termasuk dalam planet sirkumbiner.
Tujuan utama TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) adalah untuk mengamati hampir dari seluruh langit untuk mencari planet ekstrasurya, yang terletak di sekitar bintang-bintang terdekat dan paling terang.
Dalam menemukan planet ektrasurya TOI 1338 b, melalui TESS, para ilmuwan menggunakan pengamatannya untuk menghasilkan grafik yang dapat menggambarkan tentang bagaimana kecerahan bintang berubah seiring waktu.
Ketika sebuah planet melintas di depan bintangnya dari sudut pandang kita, di mana peristiwa ini disebut sebagai transit, perjalanannya menyebabkan penurunan yang berbeda dalam kecerahan bintang – karena terhalangi oleh planet yang melintas.
Tetapi planet yang mengorbit dua buah bintang lebih sulit untuk dideteksi daripada planet yang mengorbit satu bintang saja. Transit TOI 1338 b tidak teratur, antara setiap 93 hingga 95 hari, dan bervariasi pada kedalaman dan durasinya akibat gerakan orbital bintang-bintangnya.
TESS, hanya dapat menemukan transit yang melintasi bintang yang lebih besar, TOI-1338A. Transit bintang yang lebih kecil terlalu samar untuk dideteksi.
“Ini adalah jenis sinyal yang benar-benar diperjuangkan algoritma,” kata pemimpin penulis Veselin Kostov, seorang ilmuwan penelitian di SETI Institute dan Goddard. “Mata manusia sangat pandai menemukan pola dalam data, terutama pola non-periodik seperti yang kita lihat dalam transit dari sistem ini.”
Setelah mengidentifikasi TOI-1338b, Dr. Kostov dan rekannya menggunakan sepaket perangkat lunak yang disebut ‘Eleanor’ untuk mengkonfirmasi serta meyakinkan bahwa transit itu nyata dan bukan hasil dari kesalahan instrumental.
Dengan menggunakan arsip berbagai data dari teleskop berbasis daratan, mereka menganalisis sistem TOI-1338 dan mengkonfirmasi planet ini.
“Analisis kami mengkonfirmasi bahwa transit itu disebabkan oleh sebuah planet sirkumbiner dan kami dapat mengukur sifat-sifat planet itu,” kata Dr. Jerome Orosz, seorang astronom di San Diego State University.
“Sistem TOI-1338 menunjukkan potensi penemuan TESS untuk planet-planet sirkumbiner, dan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pembentukan dan evolusi planet-planet yang mengorbit bintang biner yang dekat,” kata para peneliti.
TOI 1338 telah dipelajari dari daratan dengan survei kecepatan radial, yang mengukur gerakan di sepanjang garis pandang kita. Tim Kostov menggunakan arsip data ini untuk menganalisis sistem dan mengkonfirmasi planet ini. Orbitnya stabil untuk setidaknya 10 juta tahun ke depan. Namun, sudut orbit kita, cukup berubah sehingga transit planet akan berhenti setelah November 2023 dan dilanjutkan delapan tahun kemudian.