BAGIKAN
(Foto AP / Jordi Borras)

Sebuah peristiwa kebakaran hutan telah melanda provinsi Tarragona, Spanyol, dekat Barcelona, ​​dengan sekitar 12.000 hektar hutan dan vegetasi lainnya terkena dampak kebakaran, Associated Press melaporkan.

Spanyol Utara menghadapi kebakaran hutan terbesarnya selama dua dekade terakhir saat gelombang panas yang semakin meningkat menghanguskan sebagian besar Eropa.

“Kami menghadapi kebakaran serius dalam ukuran yang tidak pernah dijumpai selama 20 tahun. Itu bisa membakar hingga 20.000 hektar. Mari kita lebih waspada bahwa kecerobohan apa pun dapat menyebabkan bencana,” Miquel Buch, menteri dalam negeri untuk wilayah Catalonia mengatakan dalam sebuah tweet.

Menurut CNN, pihak berwenang mengatakan kebakaran itu kemungkinan dimulai ketika tumpukan kotoran yang tidak dikelola dengan benar terbakar sendiri akibat panas, menyebabkan kobaran api.

Pembakaran spontan dapat terjadi ketika bahan yang mudah terbakar, seperti tumpukan jerami, kompos atau pupuk kandang memanas hingga suhu yang cukup tinggi untuk menyebabkan pembakaran, menurut US National Park Service.

Buch mengatakan bahwa api telah dimulai di sebuah peternakan di desa Torre de l’Espanyol, ketika tumpukan kotoran ayam terlalu panas dan membakar, Associated Press melaporkan.

Pembakaran spontan tidak jarang terjadi pada pupuk kandang saat cuaca panas, karena proses dekomposisi dalam tumpukan kotoran menghasilkan panas. Ketika cuaca sangat panas, seperti minggu ini, suhu di tumpukan pupuk kandang bisa naik cukup tinggi untuk menyalakan api.

“Kami berada di saat kobaran api semakin besar,” kata Buch, menteri dalam negeri, kepada media setempat, menurut Deutsche Welle .

Pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa api liar belum terkendali.

“Ini rumit. Kami tidak akan membuatnya stabil hari ini,” kata kepala pemadam kebakaran regional Manuel Pardo kepada TV Spanyol, Kamis, Deutsche Welle melaporkan.

Pada hari Rabu, Buch men-tweet bahwa lebih dari 400 individu kebakaran hutan telah dimulai dalam dua hari sebelumnya, sebagian berkat gelombang panas yang menghantam Eropa minggu ini.

Di beberapa bagian benua, suhu akan mencapai 45 derajat Celcius.

Para ilmuwan telah menghubungkan suhu yang meningkat dengan kombinasi badai di Samudera Atlantik dan tekanan tinggi di Eropa tengah, yang mengisap udara panas dari Sahara.