BAGIKAN
Eksperimen ranjang dry immersion yang dilakukan di Toulouse pada tiga orang partisipan, November 2018. CNES/Benoit Remi, 2019.

Bermimpi untuk menjadi astronot, tetapi anda mempunyai sifat pemalas? Kami mungkin punya pekerjaan yang cocok untuk anda. 

Badan antariksa Eropa (European Space Agency/ ESA) sedang membuka kesempatan bagi para relawan untuk ikut serta dalam sebuah penelitian terbaru yang melibatkan kegiatan tidur di atas tempat tidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hingga berapa lama kondisi tanpa bobot di angkasa mempengaruhi kesehatan dari astronot wanita.

Dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan ESA, 20 orang wanita akan diminta untuk tidur sebuah ranjang khusus yang disebut dry-immersion bed – yang berbentuk merupakan bak air yang dilapisi oleh alas tidur anti air di atasnya – selama lima hari di Institute for Space Medicine and Physiology (MEDES), di Toulouse, Perancis. Pada dasarnya ini adalah ranjang air berteknologi tinggi yang akan meminimalisir tekanan pada tubuh, menunjang dan menahan tubuh seperti ketika astronot mengapung pada kondisi mikrogravitasi.

“Kami memulai protokol dry immersion untuk pertama kalinya pada relawan wanita karena selama ini belum pernah ada data tentang pengaruh kondisi mikrogravitasi pada tubuh wanita,” kata Jennifer Ngo-Anh, pimpinan tim penerbang angkasa ESA. “Kami belum akan melakukan eksperimen khusus pada tahap pertama ini. Disini kami hanya akan mengumpulkan data untuk lebih memahami tentang model dry immersion dan bagaimana reaksi tubuh wanita dalam eksperimen ini untuk nantinya dilakukan penelitian lanjutan dimasa mendatang.”

Walau terdengar seperti sebuah pekerjaan impian yang sangat santai, tetap saja mereka yang memiliki kondisi jantung lemah tidak diperbolehkan menjadi relawan penelitian ini. Para relawan beresiko kehilangan otot rangka, massa tulang dan juga kebugaran tubuhnya secara umum, mereka juga diperkirakan akan merasakan pelemahan fungsi mata dan juga terganggunya aliran darah ke otak. Selain itu, para peneliti secara berkala akan mengambil sampel darah anda, dan juga biopsi jaringan untuk memantau kondisi tubuh relawan.

“Kami menerima banyak permohonan untuk menjadi relawan bagi penelitian ini. “Eksperimen ini mungkin terdengar menyenangkan, anda dibayar untuk bermalas-malasan di atas ranjang. Tetapi semua kenikmatan yang anda bayangkan tidak akan berlangsung lama.” kata Ngo-Anh. “Kami akan selalu memberikan penghormatan pada setiap relawan yang bersedia mengorbankan waktunya demi kepentingan penelitian tubuh manusia!”

Mengukur kondisi metabolisme tubuh manusia dalam sebuah penelitian tidur di atas ranjang pada Toulouse Space Clinic di tahun 2012. (CNES/GRIMAULT Emmanuel, 2013)

Proyek penelitian lainnya yang melibatkan relawan yang tidur di atas ranjang dengan posisi kepala dimiringkan enam derajat ke bawah. Para partisipan tidak diperbolehkan merubah posisi kepala mereka selama 60 hari. Walaupun mereka sedang melakukan kegiatan mencuci, makan, atau pergi ke kamar mandi, setidaknya satu bahu harus menyentuh ranjang setiap waktu.

Bagian dari penelitian ini juga mengharuskan partisipan tidur diatas centrifuge raksasa yang berputar, dengan posisi kepala miring dan kaki yang mengarah horizontal ke atas, untuk mengetahui pengaruh dari kondisi gravitasi rendah pada tubuh manusia.

Para ilmuwan akhirnya bisa mengetahui pengaruh dari perjalanan angkasa pada tubuh manusia dari penelitian sebelumnya, dan masih banyak lagi yang harus diketahui. Salah satu penelitian terbesar yang pernah dilakukan di beri nama “studi kembar”. Penelitian besar yang dilakukan oleh NASA ini adalah melakukan perbandingan kondisi kesehatan astronot Scott Kelly, yang tinggal di stasiun angkasa internasional selama sebelas bulan, dengan saudara kembar identiknya, Mark Kelly yang berada di bumi.