BAGIKAN

Penelitian terbaru yang telah dilakukan oleh University of Melbourne mengungkapkan bahwa zaman es selama jutaan tahun terakhir, berakhir ketika sudut kemiringan sumbu Bumi menuju nilai tertingginya.

Selama masa-masa ini, musim panas yang berlangsung lebih lama dan lebih kuat telah melelehkan lapisan es yang luas di Belahan Bumi Utara. Menyebabkan iklim Bumi menuju kondisi ‘interglasial’ yang hangat, seperti yang sedang kita alami sejak 11.000 tahun terakhir.

Studi yang dipimpin oleh Petra Bajo, dan rekannya juga menunjukkan bahwa tingkat energi di musim panas pada saat ‘penghentian zaman es’ ini memicu seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melelehkan lapisan es, di mana tingkat energi yang lebih tinggi menyebabkan kehancuran yang cepat.

Para peneliti masih berusaha memahami seberapa sering periode-periode ini terjadi dan seberapa cepat kita dapat memperkirakan yang lainya.

Sejak pertengahan tahun 1800-an, para ilmuwan telah lama menduga bahwa perubahan geometri pada orbit Bumi bertanggung jawab atas kedatangan dan lenyapnya zaman es. Namun tidak bisa dipastikan mengenai orbital mana yang paling dominan.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Science, bergerak lebih dekat untuk menyelesaikan beberapa misteri mengapa zaman es berakhir dengan menetapkan kapan itu berakhir.

Tim tersebut menggabungkan data-data dari stalagmit di Italia dengan informasi yang diperoleh dari sedimen lautan di lepas pantai Portugal melalui pengeboran.

“Kolega dari University of Cambridge dan Instituto Português do Mar e da Atmosfera Portugal menyusun catatan terperinci tentang respon dari Atlantik Utara terhadap keruntuhan lapisan es,” kata Russell Drysdale, dari tim peneliti.

“Kita bisa mengidentifikasinya melalui perubahan pertumbuhan lapisan stalagmit yang sama, yang terekam oleh sedimen lautan. Ini memungkinkan kita untuk menerapkan informasi usia dari stalagmit terhadap rekaman sedimen laut, yang tidak bisa ditentukan usianya untuk periode waktu ini.”

Dengan menggunakan teknik terbaru dalam penanggalan radiometrik, tim internasional telah menentukan usia dua terminasi yang terjadi sekitar 960.000 hingga 875.000 tahun yang lalu.

Kedua periode waktu ini menunjukkan bahwa inisiasi kedua terminasi lebih konsisten dengan peningkatan sudut kemiringan Bumi. Peningkatan ini menghasilkan musim panas yang lebih hangat di atas daerah di mana lapisan es Belahan Bumi Utara berada dan menyebabkan lapisan esnya mencair.

“Kedua terminasi kemudian terus berlangsung hingga selesai pada saat energi musim panas Belahan Utara terhadap lapisan es mendekati nilai tertingginya,” kata Dr. Drysdale.

“Perbandingan temuan ini dengan data yang diterbitkan sebelumnya dari terminasi yang lebih baru menunjukkan pola ini telah menjadi fitur berulang dalam jutaan tahun terakhir.”

Tim berencana untuk melihat lebih dekat pada Transisi Pleistosen Tengah ketika panjang rata-rata siklus zaman es tiba-tiba berlipat ganda.