BAGIKAN
[Pexels]

Dalam upaya melakukan pencariannya terhadap eksoplanet, saat ini lebih difokuskan terhadap eksoplanet yang berada di ‘zona layak huni’, suatu area di mana eksoplanet tersebut memiliki jarak yang ideal terhadap bintangnya, sehingga memungkinkan untuk keberadaan air yang tetap mencair di atas permukaannya dan pada akhirnya dapat mendukung sebuah kehidupan.

Namun, sebuah penelitian terbaru mulai menganalisa keterkaitan lautan yang mungkin terdapat di eksoplanet dan pola sirkulasi globalnya,  di mana selama ini terabaikan. Penelitian ini memodelkan berbagai kemungkinan kondisi di berbagai jenis exoplanet menggunakan sebuah perangkat lunak yang dikenal dengan ROCKE-3-D, yang dikembangkan oleh Goddard Institute for Space Studies (GISS) NASA, mensimulasikan iklim dan habitat lautan berbagai jenis exoplanet. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa eksoplanet mungkin saja memiliki kondisi kehidupan yang bahkan lebih baik daripada di Bumi sendiri.

“Ini adalah kesimpulan yang mengejutkan,” kata ketua peneliti Dr. Stephanie Olson dari University of Chicago, “hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kondisi di beberapa eksoplanet dengan pola sirkulasi lautan yang menguntungkan, bisa menjadi lebih cocok untuk mendukung kehidupan yang lebih berlimpah, atau lebih aktif daripada kehidupan di Bumi.”

Pada Kongres Geokimia Goldschmidt di Barcelona, Olson menjelaskan pencariannya dalam mengidentifikasi lingkungan terbaik yang dapat menopang kehidupan di planet ekstrasurya.

“Pekerjaan kami telah bertujuan untuk mengidentifikasi lautan eksoplanet yang memiliki kapasitas terbesar untuk menjadi tuan rumah bagi kehidupan yang berlimpah dan aktif secara global. Kehidupan di lautan bumi bergantung pada upwelling (pembalikan massa air) yang mengantarkan nutrisi dari kedalaman laut yang gelap menuju berbagai bagian dari laut yang diterangi matahari di mana fotesintesis kehidupan berjalan. Semakin besar tingkat upwelling semakin banyak pula pasokan nutrisinya, yang berarti lebih banyak aktivitas biologis. Ini adalah kondisi yang perlu kita cari dari berbagai eksoplanet.”

Tim peneliti memodelkan berbagai kemungkinan eksoplanet, dan mampu menentukan jenis eksoplanet mana yang memiliki peluang terbaik untuk mengembangkan dan mempertahankan biosfer yang berkembang.

“Kami telah menggunakan model sirkulasi laut untuk mengidentifikasi planet mana yang akan memiliki upwelling paling efisien dan dengan demikian memungkinkan lautan yang lebih ramah. Kami menemukan bahwa kepadatan atmosfer yang lebih tinggi, laju rotasi yang lebih lambat, dan keberadaan benua, semuanya menghasilkan tingkat upwelling yang lebih tinggi. Implikasi lebih lanjut adalah bahwa Bumi mungkin tidak dihuni secara optimal — dan kehidupan di tempat lain dapat menikmati planet yang bahkan lebih layak huni daripada rempat kita.

Akan selalu ada batasan untuk teknologi yang kita miliki, sehingga kehidupan hampir dipastikan lebih umum daripada kehidupan yang “terdeteksi”. Ini berarti bahwa dalam pencarian kita terhadap kehidupan di Alam Semesta, kita harus menargetkan subset planet yang dapat dihuni yang akan paling menguntungkan bagi biosfer besar yang aktif secara global karena itu merupakan planet di mana kehidupan akan lebih mudah terdeteksi — dan di mana yang tidak terdeteksi akan sangat berarti.”