Badan Antariksa Eropa (ESA) berharap manusia suatu hari nanti bisa menggunanakan gua-gua seperti lubang terowongan yang berada di bawah permukaan Bulan sebagai tempat untuk berlindung dalam jangka waku yang panjang.
Sebelumnya, Bulan mungkin hanya dikenal sebagai sebuah satelit yang mati di mana tidak ada lagi panas internal yang tersisa untuk proses pendorongan permukaannya hingga menimbulkan berbagai peristiwa seperti gempa, terbentuknya berbagai struktur gunung, atau bahkan letusan gunung berapi. Meskipun berbagai bukti yang telah didapatkan menunjukkan bahwa vulkanisme di Bulan mungkin telah terjadi lebih baru daripada yang diperkirakan sebelumnya, namun sebagian dari jejak-jejaknya tersebut sepertinya bisa digunakan oleh manusia.
Belum begitu banyak daerah di bawah permukaan Bulan yang telah tereksplorasi. Salah satunya apa yang dikenal dengan tabung lava, yaitu saluran alami yang terbentuk ketika aliran lava mengembangkan kerak keras, yang mengental dan membentuk atap di atas aliran lahar yang masih mengalir. Begitu lava berhenti mengalir, terowongan terkadang mengering, membentuk sebuah saluran kosong.
Di sekitar area vulkanik Lunar mare, para ahli geologi planet telah mengidentifikasi lubang-lubang yang bisa terkait dengan terbentuknya tabung lava. ESA berharap dapat mengeksplorasi lubang terowongan di bawah permukaan ini, yang telah terbentuk sejak lebih dari satu miliar tahun yang lalu.
“Menjelajahi dan memetakan tabung-tabung ini dapat memberikan informasi baru tentang geologi Bulan, tetapi tempat-tempat ini juga bisa menjadi pilihan yang menarik sebagai tempat berlindung jangka panjang bagi para pengunjung manusia ke Bulan di masa depan,” Francesco Sauro, dari PANGEA ESA, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Meski bulan relatif mudah diakses namun tempat ini tetap saja tak bisa dihuni. Tanpa atmosfer dan medan magnet, bulan akan mudah terpapar oleh variasi suhu ekstrem, radiasi, dan dampak meteorit. Semua itu merupakan faktor yang dapat mengancam kelangsungan hidup koloni di bulan dalam jangka pendek maupun panjang. Keberadaan tempat-tempat tersembunyi di bawah permukaannya mungkin bisa menjadi salah satu solusinya.
“Tempat-tempat ini akan melindungi para astronot dari radiasi kosmik dan mikrometeorit dan mungkin saja terdapat akses untuk mendapatkan air es dan sumber daya lainnya yang terperangkap di bawah permukaan tanah.”
“Konsep misi dapat didasarkan pada penjelajah tunggal (rover) atau sistem terdistribusi dari satelit, sistem robotik atau penjelajah yang beroperasi secara bersamaan,” jelas Loredana Bessone, dari ESA mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Bagaimanapun, kami mencari sistem yang akan mendarat di permukaan bulan, mengidentifikasi dan mengakses gua dan berkontribusi pada eksplorasi ilmiah Bulan.”
Badan tersebut telah menyerukan ide-idenya tentang bagaimana menjelajahi daerah di bawah Lunar mare, dan apa saja yang bisa dihasilkan dari penelaahan lapangannya. ESA mengatakan mereka sedang mencari ide untuk mengakses dan menavigasi gua-gua tersebut, misalnya bagaimana sistem komunikasi di antara tempat-tempat di bawah permukaan ini dengan dunia luar dapat dibangun.