Insinyur di UBC (University of British Columbia) telah mengembangkan sejenis beton tahan gempa yang dapat menahan gempa dengan magnitude hingga sebesar 9,1.
Bahannya dinamakan Eco-friendly Ductile Cementitious Composite (EDCC) – terdiri dari produk sampingan industri yang disebut fly ash sebagai bahan utama-, bahan yang sangat kuat dan fleksibel sehingga berfungsi seperti baja, membengkok saat terjadi gempa bumi dan bukannya hancur sebagaimana beton biasa.
Menurut Profesor UBC Nemy Banthia, “Industri semen menghasilkan hampir tujuh persen emisi gas rumah kaca global. Dengan mengganti hampir 70 persen semen dengan fly ash, kita bisa mengurangi jumlah semen yang digunakan. Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak, karena satu ton produksi semen melepaskan hampir satu ton karbon dioksida ke atmosfer.”
Untuk menguji penemuan ini, para peneliti menyemprotkan EDCC pada dinding blok beton setebal 10 mm. pada kedua sisi. Mereka kemudian mensimulasikan gempa berskala 9 – kekuatan gempa yang sama yang mengguncang Tohoku, Jepang, pada 2011.
“Hasil tes ini sungguh luar biasa,” kata kandidat PhD teknik UBC Salman Soleimani-Dashtaki.
“Kita bisa mengguncang dinding secara luas tanpa mengalami kegagalan.”
Faktanya, Soleimani-Dashtaki harus memutar tombol tiga kali lipat dari gempa terkuat yang pernah ada untuk memecahkan dinding EDCC dua meter dalam tes seismik yang telah dilakukan.
Menteri Melanie Mark mengumumkan pada hari Selasa bahwa para pekerja akan menyemprot EDCC ke dinding Dr. Annie B. Jamieson Elementary di Vancouver sebagai bagian dari retrofit seismiknya dalam beberapa minggu mendatang. Pendanaan untuk proyek tersebut diumumkan pada musim gugur yang lalu, namun 118 sekolah di provinsi ini tetap rentan.
“Ada proyek yang sudah lama terlambat di provinsi ini. Sekolah telah terbengkalai selama beberapa tahun. Kita perlu mengejar ketinggalan dengan pak dan memastikan anak-anak kita berada di sekolah yang aman, “kata Mark, Menteri Pendidikan Lanjutan.
Sampai September 2016, sebelumnya Pemerintah Liberal mewajibkan dewan sekolah untuk mencapai tingkat partisipasi 95 persen sebelum mereka berhak menerima dana untuk peningkatan seismik.
Teknologi yang dikembangkan di UBC akan mengurangi biaya retrofit menjadi dua, tambah profesor teknik sipil UBC Nemy Banthia, yang mengawasi proyek EDCC.
“Ini sangat mudah disesuaikan dengan proyek lainnya,” katanya.
“Biayanya sekitar setengah dari biaya strategi retrofit lainnya.”
Penelitian ini didanai oleh IC-IMPACTS yang disponsori oleh Canada-India Residentialch Center of Excellence.
sumber : inhabitat metronews