BAGIKAN

Dinosaurus mengalami kepunahan akibat hantaman asteroid sekitar 66 juta tahun yang lalu, setidaknya ini adalah hipotesis yang populer saat ini. Tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dinosaurus sudah mendekati kepunahan sebelum peristiwa tumbukan dahsyat itu terjadi.

Artinya penyusutan itu sudah terlihat, terlepas dari peristiwa tumbukan yang bisa memperparah jumlah populasinya. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa dinosaurus tidak terlalu beragam sebelum kepunahannya dan telah menyusut secara keseluruhan selama bagian terakhir dari periode Kapur – sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu.

Berdasarkan pengamatan para peneliti terhadap 1.000 fosil telur dinosaurus dan cangkangnya dari Cekungan Shanyang di Tiongkok tengah, penurunan keanekaragaman dinosaurus teridentifikasi dari data-data yang didapatkan.

Beberapa fosil tersebut merupakan telur dari Macroolithus yaotunensis, Elongatoolithus elongatus, dan Stromatoolithus pinglingensis. Dua spesies berasal dari kelompok dinosaurus tak bergigi yang dikenal sebagai oviraptors. Sementara yang lainnya, berasal dari kelompok hadrosaurid pemakan tumbuhan (juga dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek).

Ilustrasi Macroolithus yaotunensis, Elongatoolithus elongatus, dan Stromatoolithus pinglingensis (Credit: IVPP)

Para peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology of the Chinese Academy of Sciences (CAS), bersama dengan kolaborator mereka, menemukan bahwa keanekaragaman spesies dinosaurus yang rendah ini dipertahankan di China tengah selama 2 juta tahun terakhir sebelum kepunahan massal.

Hasilnya, sesuai dengan data dari Amerika Utara, menunjukkan bahwa dinosaurus mungkin menyusut secara global sebelum kepunahan mereka, menurut penelitian tersebut.

Penurunan keanekaragaman dinosaurus di seluruh dunia dalam jangka panjang hingga akhir Periode Kapur dan jumlah garis keturunan dinosaurus yang rendah selama beberapa juta tahun terakhir ini mungkin disebabkan oleh fluktuasi iklim global yang diketahui dan letusan gunung berapi besar-besaran, dan faktor-faktor ini mungkin telah menyebabkan ketidakstabilan di seluruh ekosistem, sehingga membuat dinosaurus non-burung rentan terhadap kepunahan massal bertepatan dengan dampak asteroid, tulis CAS.

Penelitian ini telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences