BAGIKAN
[Uppsala University]

Dalam sebuah artikel ilmiah baru, para peneliti di Uppsala University menjelaskan bagaimana menggunakan metode yang sama sekali baru, mereka telah mensintesis enzim buatan yang berfungsi dalam metabolisme sel-sel hidup. Enzim ini dapat memanfaatkan energi sel itu sendiri, dan sedemikian hingga memungkinkan gas hidrogen dihasilkan dari energi matahari.

Gas hidrogen telah lama tercatat sebagai pembawa energi yang menjanjikan, tetapi produksinya masih bergantung pada bahan mentah fosil. Gas hidrogen yang dapat diperbarui dapat diekstraksi dari air, tetapi sampai sekarang sistem untuk melakukannya memiliki keterbatasan.

Dalam artikel baru, yang diterbitkan dalam jurnal Energy and Environmental Science, sebuah kelompok penelitian interdisipliner Eropa yang dipimpin oleh para ilmuwan Uppsala University menggambarkan bagaimana enzim tiruan mengubah energi matahari menjadi gas hidrogen. Metode yang sepenuhnya baru ini telah dikembangkan di Universitas dalam beberapa tahun terakhir. Teknik ini didasarkan pada mikroorganisme fotosintetik yang dimasukkan enzim secara genetik yang dikombinasikan dengan senyawa sintetis yang diproduksi di laboratorium. Biologi sintetis telah dikombinasikan dengan kimia sintetis untuk merancang dan menciptakan enzim buatan khusus di dalam organisme hidup.

“Kami sekarang sudah bisa menggunakan metode yang kami kembangkan untuk menghasilkan enzim yang menggunakan energi sel itu sendiri untuk menghasilkan gas hidrogen,” kata Adam Wegelius dari Uppsala University.

“Evolusi telah mengembangkan dan menyempurnakan alat untuk menangkap sinar matahari melalui fotosintesis. Dan dengan memperkenalkan enzim buatan kita ke dalam cyanobacteria fotosintesis kita dapat secara langsung mendapat manfaat dari proses yang efisien ini, sehingga menghasilkan gas hidrogen dari energi matahari. Kami telah mengembangkan metode yang benar-benar baru, yang memungkinkan kami untuk melampaui solusi yang ditawarkan oleh evolusi dan alam, dalam pengembangan enzim buatan kami,” kata peneliti senior Gustav Berggren.