BAGIKAN
lumba-lumba
Flavio Gasperini/Unsplash

Seekor lumba-lumba jantan menunjukkan perilaku “agresif secara seksual” terhadap para perenang wanita, menurut sebuah laporan di tahun 2002. Kekhawatiran ini, telah membuat pihak berwenang untuk mengingatkan para perenang agar menjauhi lumba-lumba yang bermukim di sebuah resor wisata populer di pantai selatan Inggris ini.

Lumba-lumba hidung botol jantan ini dinamai Goerges, berusia 10 tahun dengan berat 180 kg. Ia menjadi daya tarik wisata sejak kemunculannya di pelabuhan Weymouth, Dorset saat itu. Banyak orang yang ingin menyaksikannya menggunakan perahu dan turut berenang bersamanya.

Tetapi Goerges tiba-tiba menjadi pusat perhatian ketika perilakunya menjadi tidak seperti biasanya. Ia tampak mencoba menyakiti dirinya sendiri dengan berenang menuju baling-baling kapal dan mulai menunjukkan minat yang tidak sehat pada para penyelam.

Karena kekhawatiran itulah Ric O’Barry, yang bekerja sebagai pelatih di acara TV AS “Flipper”, dipanggil untuk mencoba membujuk Georges berenang menuju lautan.

Tetapi upaya untuk membujuk Georges menjauh dari pelabuhan yang ramai dan mengembalikannya ke daerah terpencil di dekat Cherbourg, Prancis, di mana diperkirakan ia berasal, menemui kegagalan. Akhirnya, para ahli hanya dapat memperingatkan para perenang untuk menghindarinya.

O’Barry, yang bekerja dengan Masyarakat Dunia untuk Perlindungan Hewan, mengatakan: “Agresi seksual Georges yang terdokumentasi dengan baik merupakan ancaman nyata bagi ribuan perenang yang akan turun di Weymouth selama musim panas.”

“Lumba-lumba ini menjadi sangat agresif secara seksual. Dia telah mencoba untuk kawin dengan beberapa penyelam,” katanya.

“Ketika lumba-lumba menjadi bergairah secara seksual, mereka mencoba mengisolasi perenang, biasanya perempuan. Ia melakukannya dengan berputar-putar di sekitar seorang perempuan dan secara bertahap menjauhkannya dari pantai, perahu atau kerumunan orang.”

O’Barry mengatakan lumba-lumba akan menjadi sangat bersemangat dan berlaku kasar sebelum mencoba kawin dengan seorang perenang. Ini bisa menyebabkan mereka tenggelam di lautan.

WSPA ingin merelokasi Georges ke Prancis karena di sana ilegal bagi orang untuk berenang atau menyelam dengan lumba-lumba dan ada kemungkinan bagi sekelompok ahli Prancis, kelompok studi Cetacea, untuk terus memantaunya.

Lumba-lumba menunjukkan rasa ingin tahu tentang manusia dan terkenal sering menyelamatkan manusia. Mereka dapat dilatih untuk atraksi hiburan, membantu para nelayan, dan menemukan ranjau di lautan.

Ketertarikan secara seksual dari hewan non-manusia kepada manusia jarang ditemui. Sebaliknya, sebagian manusia telah menjadikan hewan lainnya sebagai objek seksualitasnya. Perilaku penyimpangan seks ini dikenal sebagai zoofilia, dan berawal sejak manusia menjinakkan hewan liar menjadi hewan ternak. Dan, sejak saat itu pula berbagai penyakit menular – yang ditularkan dari hewan – muncul untuk pertama kalinya.