BAGIKAN
Image by christels from Pixabay

etika antibiotik saat ini kurang efektif terhadap patogen yang tahan terhadap beberapa jenis obat, para peneliti terus berupaya melakukan pencarian pengganti potensial di berbagai wilayah yang tidak terduga. Sekarang, sebuah tim peneliti telah mengidentifikasi bakteri dengan aktivitas antibiotik yang menjanjikan terhadap patogen terkenal — bahkan organisme berbahaya, seperti mikroba yang menyebabkan infeksi MRSA — di dalam lendir pelindung yang melapisi ikan yang masih muda.

“Bagi kami, setiap mikroba di lingkungan laut yang dapat menyediakan senyawa baru, patut untuk ditelusuri,” kata Sandra Loesgen, peneliti utama dari kelompok tersebut.

Menurut Loesgen, yang berasal dari Oregon State University, sementara pereaksi kimia terbaru telah ditemukan pada mikrobioma manusia, namun yang relatif setara dengannya di lautan masih belum dipelajari. Salah satu tambang emas potensial mikroba adalah lendir yang melapisi permukaan ikan. Zat kental ini melindungi ikan dari bakteri, jamur, dan virus di lingkungan mereka, menjebak mikroba sebelum dapat menyebabkan infeksi. Lendir ini juga kaya akan polisakarida dan peptida yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri.

“Lendir ikan benar-benar menarik karena lingkungan tempat tinggal ikan itu kompleks,” kata Molly Austin, dari laboratorium Loesgen. “Mereka terhubung dengan lingkungannya sepanjang waktu dengan berbagai virus patogen.” Menurut Austin, akan menarik untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang terdapat pada lendir ikan yang telah melindunginya, dapat membantu melindungi manusia juga.

Kolaborator Erin (Misty) Paig-Tran, yang berasal dari California State University, Fullerton, memasok lendir, yang diambil dari ikan laut dalam yang masih remaja dan ikan yang tinggal di permukaan yang ditangkap di pantai California Selatan. Tim meneliti ikan muda, karena memiliki sistem kekebalan yang kurang berkembang dan lebih banyak lendir di luar sisiknya yang dapat mengandung bakteri aktif yang konsentrasinya lebih besar daripada ikan dewasa.

Loesgen, Austin dan Paige Mandelare, mengisolasi dan menyeleksi 47 jenis bakteri yang terdapat pada lendir ikan. Lima jenis bakteri yang terekstrak sangat menghambat bakteri Staphylococcus aureus (MRSA / methicillin-resistant staphylococcus aureus ) yang kebal terhadap antibiotik methicillin, dan tiga jenis bakteri yang menghambat Candida albicans, sejenis jamur yang patogen bagi manusia.

Bakteri dari lendir yang berasal dari ikan Pasifik merah muda tertentu menunjukkan aktivitas yang kuat terhadap MRSA dan terhadap kanker usus besar. Austin sekarang memfokuskan pekerjaannya pada bakteri Pseudomonas aeruginosa, sejenis bakteri Gram-negatif yang berasal dari ikan tersebut, untuk mempelajari berbagai produk alami phenazine dan antibiotik  potensial yang dibuat oleh bakteri ini.

Sementara anggota tim tertarik pada sumber baru untuk antibiotik yang dapat membantu manusia, mereka juga mencari cara lain untuk menerapkan pengetahuan ini. Sebagai contoh, studi tentang lendir ikan juga dapat membantu mengurangi penggunaan antibiotik dalam budidaya ikan dengan mengarah pada antibiotik yang lebih baik yang secara khusus ditargetkan pada mikroba yang menempel pada jenis ikan tertentu.

Tetapi pertama-tama, para peneliti ingin memahami pertanyaan yang lebih mendasar. Misalnya, “Kami bahkan tidak tahu apa mikrobioma yang sehat itu,” kata Loesgen (mikrobioma adalah mikroba yang mendiami organisme). Dia menjelaskan bahwa tidak jelas apakah bakteri yang mereka pelajari yang terdapat pada lendir ikan adalah tipikal dari mikrobioma mereka dan melindungi inang mereka, atau jika bakteri ini secara kebetulan menumpang pada salah satu ikan ini. Dengan mempelajari lebih banyak tentang mikrobioma dari ikan yang sehat dan bagaimana faktor lingkungan di Pasifik dapat memengaruhi mereka, dapat membantu menginformasikan upaya konservasi, kata para peneliti.