BAGIKAN
Ilustrasi hiporesis Theia (Public domain)

Theia adalah sebuah planet purba hipotesis yang berasal dari Tata Surya seukuran Mars yang telah menabrak Bumi pada saat awal terbentuknya 4,5 miliar tahun yang lalu, serpihan-serpihan dari Bumi akibat tabrakan akhirnya membentuk Bulan.

Tabrakan itu diperkirakan telah mengirim sejumlah besar material ke orbit, beberapa di antaranya jatuh kembali ke bawah sementara sisanya menyatu ke Bulan. Akhirnya, beberapa material yang terletak di lapisan dalam Bulan muncul ke permukaan sebagai lava, tetapi komposisinya mempertahankan sampel material aslinya.

Para peneliti dari ETH Zurich menemukan bukti definitif pertama bahwa Bulan mewarisi gas mulia asli dari mantel Bumi. Penemuan ini merupakan bagian penting dari teka-teki untuk memahami bagaimana Bulan dan, berpotensi, Bumi dan benda langit lainnya terbentuk.

Meteorit terdiri dari batuan basal yang terbentuk ketika magma keluar dari bagian dalam Bulan dan mendingin dengan cepat. Mereka tetap tertutup oleh lapisan basal tambahan setelah pembentukannya, yang melindungi batu dari sinar kosmik dan, khususnya, angin matahari. Proses pendinginan menghasilkan pembentukan partikel kaca bulan di antara mineral lain yang ditemukan di magma.

“Menemukan gas [mulia], untuk pertama kalinya, dalam bahan basaltik dari Bulan yang tidak terkait dengan paparan apa pun di permukaan bulan adalah hasil yang sangat menarik,” kata penulis utama Dr Patrizia Will, sebelumnya di ETH Zurich, dalam sebuah pernyataan.

Bagian tipis dari Lunar Mare Basalt yang mengandung gas mulia asli (contoh LAP 02436). Jenis gambar:  mikroskop optik, cahaya terpolarisasi silang.  (Gambar: ETH Zurich / Patrizia Will)
Bagian tipis sampel NASA, LAP 02436, Lunar Mare Basalt mengandung gas mulia asli. Jenis gambar:  mikroskop optik, cahaya terpolarisasi silang.  (Gambar: ETH Zurich / Patrizia Will)

Analisis ini hanya dimungkinkan berkat instrumen yang sangat canggih, satu-satunya instrumen di dunia yang mampu mendeteksi konsentrasi helium dan neon yang minimal. Tim berharap pencarian gas mulia yang lebih menantang untuk diidentifikasi, seperti xenon dan kripton, akan menyusul. Dan mungkin bahkan hidrogen dan halogen.

“Saya sangat yakin bahwa akan ada perlombaan untuk mempelajari gas mulia berat dan isotop dalam bahan meteorit,” jelas Profesor ETH Zurich Henner Busemann, salah satu ilmuwan terkemuka dunia di bidang geokimia gas mulia ekstra-terestrial.

“Meskipun gas seperti itu tidak diperlukan untuk kehidupan, akan menarik untuk mengetahui bagaimana beberapa gas mulia ini bertahan dari pembentukan bulan yang brutal dan kejam. Pengetahuan semacam itu dapat membantu para ilmuwan di bidang geokimia dan geofisika untuk membuat model baru yang menunjukkan secara lebih umum bagaimana elemen yang paling mudah menguap tersebut dapat bertahan dari pembentukan planet, di tata surya kita dan di luarnya.”

Penelitianini telah diterbitkan dijurnal Science Advance.