Menurut penelitian terbaru yang telah dipublikasikan dalam Solar Physics, diperkirakan matahari akan memasuki sebuah siklus baru, dimana aktivitasnya akan mencapai titik maksimum dan merupakan yang terkuat dari yang pernah ada sebelumnya.
Dan hasil ini berlawanan dengan hasil prediksi NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Tetapi jika terbukti benar, dapat mengkonfirmasi teori tentang siklus aktivitas matahari yang selama ini telah dikerjakan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
“Para ilmuwan selama ini bekerja keras untuk memprediksi luas dan kekuatan bintik matahari karena kami masih belum bisa memahami mekanisme yang menyebabkan terjadinya siklus tersebut,” kata Scott McIntosh, seorang fisikawan matahari dari Pusat Riset Atmosfer Nasional AS.
“Jika hasil perkiraan kami benar, kami akan memiliki bukti yang dapat dijadikan landasan dalam memahami apa yang menjadi penggerak medan magnet pada matahari,”
Tingkat aktivitas dari matahari cukup bervariasi, dan siklus aktivitas ini berkaitan dengan medan magnet pada matahari.
Setiap 11 tahun, kutub-kutub pada matahari akan saling berganti posisi, kutub selatan menjadi utara dan utara menjadi selatan. Dan masih belum diketahui dengan pasti apa yang memicu siklus ini, tetapi para ilmuwan mengetahui bahwa pertukaran posisi kutub ini terjadi ketika kekuatan medan magnet matahari berada pada titik terlemah.
Karena medan magnet menjadi pengendali aktivitas matahari – bintik matahari (sebuah area dengan kekuatan medan magnet terkuat), suar surya dan lontaran massa korona (dihasilkan oleh garis aliran medan magnet yang terputus dan tersambung kembali) – tahapan siklus ini merupakan periode aktivitas paling minimal di matahari. Dikenal dengan solar minimum.
Bintik matahari adalah sebuah area di permukaan Matahari atau tepatnya di lapisan fotosfer yang suhunya lebih dingin dibanding area di sekelilingnya.
Ketika kutub-kutub matahari saling bertukar posisi, medan magnet menjadi semakin kuat, dan aktivitas solar meningkat hingga titik maksimum sebelum akhirnya menurun kembali hingga siklus berikutnya.
Biasanya, para ilmuwan dapat melacak terjadinya solar minimal dengan mengamati secara seksama aktivitas matahari dan melakukan perhitungan setelah peristiwa itu terjadi. Dan dari hasil perhitungan mereka, solar minimum terbaru terjadi pada bulan Desember 2019. Dan saat itu merupakan siklus matahari ke-25, terhitung sejak pertama kali pengamatan dilakukan, menuju tahapan solar maksimum.
Menurut NASA dan NOAA, pada tahapan ini akan terbentuk puncak 115 puncak bintik matahari di bulan Juli 2025, mirip dengan siklus matahari ke-24, dimana terbentuk 114 puncak bintik matahari.
Tetapi McIntosh dan rekan-rekannya memiliki pendapat yang berbeda. Di Tahun 2014, dia dan rekan-rekannya mempublikasikan sebuah laporan penelitian yang menjabarkan hasil pengamatan mereka terhadap matahari pada siklus ke-22.
Dan saat itu terjadi siklus penuh matahari, dimana kedua kutub matahari kembali ke posisi semula. Tetapi McIntosh menemukan hal lainnya yang cukup menarik. Selama lebih dari 20 tahun, kilatan cahaya ultraviolet yang dikenal dengan titik terang koronal terlihat bergerak dari kutub menuju wilayah ekuator matahari.
Pergerakan titik terang koronal ini melewati garis lintang tengah dan melewati wilayah tempat aktivitas bintik matahari terjadi.
McIntosh meyakini bahwa titik terang koronal ini berkaitan dengan pita-pita medan magnetik yang menyelubungi matahari, menyebar dari kutub hingga equator setiap 11 tahun sekali.
Karena memiliki polaritas yang berlawanan, maka ketika bertemu di tengah, akan saling menghilangkan satu sama lain. Oleh para peneliti fenomena ini disebut “terminator”. Dan peristiwa terminator ini menandai akhir dari siklus magnetik matahari, dan awal dan siklus selanjutnya.
Peristiwa ini tidak selalu terjadi dalam kurun waktu yang sama, terkadang pita-pita magnetik matahari bergerak lambat ketika mencapai area lintang tengah, artinya jangka waktu antara peristiwa terminator cukup bervariasi. Dan tim peneliti juga menemukan adanya korelasi antara kurun waktu antara peristiwa terminator dan intensitas solar maksimum berikutnya.
“Ketika kita melihat kembali catatan pengamatan peristiwa terminator selama lebih dari 270 tahun, kita bisa melihat bahwa semakin panjang jangka waktu antara peristiwa terminator, semakin lemah intensitas siklus selanjutnya,” kata Bob Leamon, seorang astronom dari University of Maryland Baltimore County.
Siklus terlama yang pernah tercatat berdasarkan rentang waktu antara peristiwa terminator terjadi pada siklus matahari ke-4, yang berlangsung selama lebih dari 15 tahun. Dan kemudian diikuti dengan periode Dalton minimum – periode dimana terbentuk 82 bintik matahari pada siklus matahari ke-5, yang berlangsung selama 14 tahun, dan 81 bintik matahari pada siklus matahari ke-6.
Dan siklus matahari terpendek, berlangsung kurang dari 11 tahun dan diikuti dengan periode maksimal dimana terbentuk lebih dari 200 bintik matahari.
Siklus matahari ke-23, menurut perhitungan tim McIntosh, sangatlah panjang. Berlangsung hampir selama 13 tahun. Dan pada siklus matahari ke-24, aktivitas matahari tidaklah sebanyak siklus sebelumnya. Siklus ini juga berlangsung cukup singkat, sekitar 10 tahun. Jika hasil analisa tim tepat, kemungkinan akan terbentuk banyak bintik matahari pada pertengahan dekade 2020 an.
Dan hanya ada satu cara untuk mengetahuinya, kita harus menunggu dan melihat. Tetapi McIntosh dan tim cukup meyakini prediksi mereka tentang aktivitas matahari. Dan jika prediksi mereka tepat, akan memberi kita sebuah pengetahuan baru tentang bagaimana matahari bekerja.