BAGIKAN

Pada akhir tahun 2011 Broad Sustainable Building telah berhasil membangun gedung 30 lantai selama 15 hari. Pada tahun 2012 sebuah video mengenai pembangunan gedung tersebut menjadi viral di dunia online. Pada tahun berikutnya perusahaan bermaksud membangun gedung lebih tinggi dengan metoda yang sama sebagaimana pada pembangunan gedung sebelumnya.

Nama gedung tersebut adalah Mini Sky City Berlokasi di Changsa, ibukota provinsi Hunan yang rampung pada tahun 2015 dengan 57 lantai yang dibangun selama 19 hari. Sebuah gedung yang terdiri dari 19 atrium, ruang kantor untuk 4000 orang, dan 800 apartemen. Perusahaan Broad Sustainable Building milik Zhang Yue sebagai pihak pengembang mengklaim bahwa gedung yang dibangunnya mampu menyediakan udara yang lebih berkualitas dibandingkan dengan udara di luar gedung.

Tentu saja aspek lingkungan menjadi perhatian utama, karena negara yang berpenduduk sekitar 1,3 miliar menjadi salah satu negara dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia. Menurutnya: “Masalah terbesar yang kita hadapi di dunia saat ini adalah bukan terorisme atau perang dunia. Melainkan perubahan iklim” seperti dikutip  bbc.co.uk

Pembangunan gedung dibagi dalam dua periode. Estafet pertama adalah pada tahun 2014. Dimana telah dicapai pembangunan gedung 20 lantai selama 7 hari kerja. Namun peresmian pita merah tertahan hingga satu tahun. Baru pada bulan Februari 2015 pembangunan kembali dilanjutkan dengan memakan waktu 12 hari kerja untuk pencapaian 37 lantai sisa dalam penyelesaian pembangunan gedung.

Pada awalnya, perusahaan pengembang berencana membangun gedung 220 lantai yang akan menampung sekitar 30.000 penghuni. Sehingga dengan memperbanyak lantai pada gedung, akan tercipta sebuah kota vertikal yang akan banyak mendapatkan keuntungan lebih lanjut. Namun ketinggian diturunkan menjadi 57 lantai karena berdekatan dengan sebuah bandara di area tersebut.

Menurutnya, pada gedung pencakar langit tersebut para penghuni  akan bekerja dan bertempat tinggal pada gedung yang sama, sehingga tidak memerlukan kendaraan. Selain itu dengan konsep vertical city akan lebih banyak menyisakan ruang dan area pertanahan terbuka dalam keadaan alami. Namun, kenyataan lainnya bahwa  tidak semua masyarakat berselera sama untuk tinggal pada area dan block yang semuanya hampir mirip. Keuntungan aspek ekologi dan lingkungan menjadi salah satu keuntungan utama yang ditawarkan oleh perusahaan.

Diantara keberhasilan Zhang Yue yang mengklaim pembangunan Sky City sebagai keberhasilan manusia dalam evolusi konstruksi, publik online lebih menyorot pada isu aspek safety. Bagaimana sebuah gedung yang begitu cepatnya terselesaikan dapat menjamin keselamatan penghuninya? mengingat seringnya terjadi gempa di negara tersebut.

Zhang mengatakan keselamatan adalah alasan ia masuk ke konstruksi, tujuh tahun yang lalu. Pada bulan Mei 2008, China sudah bersiap-siap untuk pesta besar menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing, pada saat bencana melanda. Sebuah gempa kuat melanda provinsi Sichuan, menewaskan 90.000 dan meninggalkan hampir lima juta kehilangan tempat tinggal. Hal tersebut adalah tragedi nasional. “Pada saat itu, semua orang berdebat bagaimana membuat bangunan yang lebih aman,” kata Zhang.

Mungkin lebih tepatnya adalah menginstalasi gedung. Setidaknya itulah sebutan yang terlontar dari masyarakat umum. Sebab, beberapa bagian dari gedung dilakukan secara fabrikasi di luar area pembangunan gedung. Misalnya saja setiap lantai gedung sebelum ditanamkan pada bangunan telah dipasang instalasi jaringan kabel listrik, pipa-pipa, saluran pembuangan, dan sarana utility lainnya. Tehnik ini dikenal dengan sebutan Modular Design. Tehnik assembling yang  telah lebih awal  diimplementasikan pada Automotif dan Komputer.

“Konstruksi tradisional sangat kacau,” menurut Zhang. “Kami memindahkan pengerjaan konstruksi ke fabrikasi” Menurutnya, bangunan itu akan membantu memecahkan banyak masalah dari industri konstruksi. Mereka akan lebih aman, lebih cepat, dan lebih murah untuk membangun. Dan mereka akan memiliki konsumsi energi dan emisi CO2 yang rendah. Ketika saya bertanya Zhang mengapa ia memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan konstruksi, ia mengoreksi saya. “Ini bukan sebuah perusahaan konstruksi,” katanya. “Ini adalah revolusi struktural.” (/Aum)


Illustration: Jason Lee